REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada tahun 1767, Pangeran Abdullah Qadhi Abdussalam dari Indonesia diasingkan ke Tanjung Harapan (Cape Town Ibukota Afrika Selatan saat ini) oleh Belanda, yang sedang menjajah wilayah sejumlah wilayah di Nusantara.
Pangeran Tuan Guru Imam Abdullah Qadhi Abdussalam lahir di Tidore pada tahun 1712 dan meninggal di Cape Town pada tahun 1807 pada usia 95 tahun. Tidore adalah kota yang berada di wilayah Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Dulu berdiri Kesultanan Tidore atau Kerajaan Islam Tidore yang berpusat di kota Tidore.
Selama Tuan Guru Imam Abdullah Qadhi Abdussalam diasingkan di Afrika Selatan, dia menulis salinan Alquran dari hafalannya. Musfah Alquran yang dia tulis masih disimpan di Cape Town hingga saat ini.
Setelah dibebaskan dari status tahanan pada tahun 1793, Tuan Guru Imam Abdullah Qadhi Abdussalam mendirikan madrasah pertama di Afrika Selatan. Madrasah itu menjadi sangat populer di kalangan budak dan komunitas pribumi kulit hitam saat itu. Pada era kolonial itu, orang kulit putih masih menjadikan sebagian orang kulit hitam dan asia sebagai budak.
Dilansir dari laman Muslim Hands, diriwayatkan bahwa Tuan Guru Imam Abdullah Qadhi Abdussalam kemudian menjadi imam pertama di Masjid Auwal, yang terletak di lingkungan Bo-Kaap di Cape Town.
Masjid Auwal dikenal sebagai masjid pertama yang didirikan di Afrika Selatan. Masjid ini dibangun di atas tanah milik Coridon Van Ceylon, seorang budak Muslim kulit hitam yang telah dibebaskan.
Masjid Auwal adalah masjid pertama yang melaksanakan sholat berjamaah, sekaligus sebagai tempat bahasa Arab-Afrika pertama kali diajarkan.
Tuan Guru Imam Abdullah Qadhi Abdussalam dimakamkan di Pemakaman Tana Baru, di Bo-Kaap, Cape Town, Afrika Selatan yang merupakan pemakaman Muslim pertama di negara tersebut.
Kemudian, imigrasi umat Islam dari India pada awal tahun 1800-an yang dimotori oleh Inggris membantu penyebaran Islam ke seluruh Afrika Selatan. Umat Islam ini segera mendirikan Masjid Jumu'ah, masjid pertama di Jalan Gray di Kota Durban, Afrika Selatan pada tahun 1881. Kemudian Masjid Jalan Kerk juga dikenal sebagai Masjid Jumu'ah di Kota Johannesburg, Afrika Selatan didirikan pada tahun 1906.
Permulaan Islam di Afrika Selatan
Islam adalah salah satu agama dengan pertumbuhan tercepat di Afrika Selatan. Muslim di Afrika Selatan sangat berhutang budi atas dedikasi dan komitmen para pemukim Muslim awal yang tetap teguh pada keyakinan mereka dan terus bertawakal kepada Allah SWT meskipun dalam keadaan yang sangat sulit di era penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa.
Awal masuknya Islam di Afrika Selatan dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17, di tempat yang sekarang disebut Cape Town. Belanda sering mengasingkan para pemimpin Muslim dari Hindia Timur (Indonesia) ke Tanjung Harapan (Cape Town) yang juga mereka kuasai. Orang-orang buangan politik biasanya adalah orang-orang Muslim yang berpangkat tinggi dan kaya, yang diasingkan karena merupakan ancaman terhadap stabilitas pemerintahan Belanda di tempat yang dijajahnya.
Salah satu pemimpinnya adalah Abadin Tadia Tjoessoep atau yang dikenal sebagai Syekh Yusuf. Dia tiba di Afrika Selatan melalui kapal bernama De Voetboog pada tanggal 2 April 1694, bersama keluarga dan pengikutnya. Belanda mencoba mengisolasi pemimpin umat tersebut jauh dari orang lain dengan menempatkannya di sebuah peternakan di Zandvliet, sebagai tahanan. Namun hal itu tidak berhasil, dan Syekh Yusuf mulai menyebarkan ajaran Nabi Muhammad SAW kepada budak-budak di dekatnya.
Islam segera menjadi sangat populer di kalangan budak lain dan majikan mereka. Para budak menggunakan ajaran tersebut untuk mendapatkan posisi yang lebih baik di rumah majikan mereka, sementara tuan budak belajar betapa pentingnya memperlakukan budak mereka dengan baik. Segera, komunitas Muslim membuat persatuan pertama di Afrika Selatan didirikan di Zandvliet.
Syekh Yusuf meninggal di Zandvliet pada tanggal 23 Mei 1699 dan daerah tersebut berganti nama menjadi Macassar untuk menghormati tempat kelahiran Syekh Yusuf. Syekh Yusuf dimakamkan di perbukitan Faure, menghadap Macassar dan masih dianggap sebagai pendiri dan bapak Islam di Afrika Selatan.
Sumber:
https://muslimhands.org.za/latest/2020/09/celebrating-islamic-heritage-in-south-africa