Senin 15 Jan 2024 00:03 WIB

Bolehkah Puasa Rajab dan Syaban Berturut-turut Hingga Ramadhan?

Umat Islam sebaikany tidak membebani diri dengan berpuasa melebihi kemampuan.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto:

An-Nasa’i meriwayatkan bahwa Usamah bin Zaid ra bertanya kepada Nabi, “Aku belum pernah melihatmu berpuasa di bulan seperti yang kamu lakukan di bulan Syaban.”

Nabi bersabda, “Ini adalah bulan yang diabaikan orang, yaitu antara Rajab dan Ramadhan. Pada bulan itu amal dipersembahkan kepada Allah Tuhan semesta alam, maka aku senang amalku dipersembahkan ketika aku sedang berpuasa.”

Adapun puasa yang terus-menerus atau puasa di akhir bulan Syaban dan menghubungkannya dengan Ramadhan, kata Syekh Saqr, tidak dianjurkan berpuasa pada waktu tersebut. Sebab, di dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud yang menjadi dasar pendapat Imam Syafii, hal itu tidak dibolehkan karena dilarang berpuasa dua hari sebelum Ramadhan.

Para perawi meriwayatkan sebuah hadits yang berbunyi, "Rasulullah bersabda, 'Janganlah seorang di antara kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum bulan Ramadhan kecuali dia mempunyai kebiasaan menjalankan puasa sunnah (dan jika dia puasanya bertepatan dengan hari itu), maka dia boleh berpuasa pada hari itu.”

Syekh Saqr menjelaskan tidak ada hadits yang menjadikan puasa Rajab dan Syaban terus-menerus dan menghubungkannya dengan Ramadhan sebagai bid’ah yang tercela dalam agama.

"Seperti yang saya katakan tadi, puasa pada bulan Rajab dan Syaban diperbolehkan. Adapun Rajab merupakan salah satu bulan suci," ujar beliau.

Puasa di bulan Syaban..

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement