Ahad 14 Jan 2024 04:45 WIB

Tujuan Mulia Rasulullah Bersikap Berani dalan Memimpin

Rasulullah merupakan teladan pemimpin.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Erdy Nasrul
Infografis Gaya Hidup Nabi Muhammad yang Terbukti Sehat Secara Ilmiah
Foto:

Oleh karena itu keberanian yang dimaksud Rasulullah bukan supaya terlihat gagah di hadapan orang banyak. Tetapi keberanian itu semata-mata demi menjunjunt tinggi agama Allah, menegakkan kalimatnya, menjauhi larangannya serta membela hak-hak yang dilindungi syariat.

Allah dalam beberapa firmannya memberikan rambu-rambu penting yang wajib dijalankan oleu seorang pemimpin. Seperti dalam surah Shad ayat 26 yang berbunyi:

يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَضِلُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۢبِمَا نَسُوْا يَوْمَ الْحِسَابِ ࣖ

Yā dāwūdu innā ja‘alnāka khalīfatan fil-arḍi faḥkum bainan nāsi bil-ḥaqqi wa lā tattabi‘il-hawā fa yuḍillaka ‘an sabīlillāh(i), innal-lażīna yaḍillūna ‘an sabīlillāhi lahum ‘ażābun syadīdum bimā nasū yaumal-ḥisāb(i).

(Allah berfirman,) “Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan.”

 

Tafsir tahlili dalam Quran Kemenag menerangkan maksud dari ayat tersebut. Allah memerintahkan Nabi Daud agar memimpin dengan berpegang teguh sesuai perintah Allah dan yang di ridhai-Nya. Nabi Daud harus tidak memutuskan sesuatu berdasarkan hawa nafsu dan harus berbuat adil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement