REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak akan diterima sholat seseorang apabila ia tidak bersuci terlebih dahulu. Karena bersuci atau berwudhu ini menjadi salah satu syarat sahnya sholat.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ
Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilụ wujụhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥụ biru`ụsikum wa arjulakum ilal-ka'baīn
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki,” (QS Al-Maidah: 6).
Agar wudhu kita menjadi sah, kita perlu memperhatikan 10 adab dalam berwudhu.
Adab Berwudhu
1. Doa, membaca bismillah saat hendak wudhu
2. Tidak boros air
Telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq Asy-Syafi’i Ibrahim bin Muhammad bin Al-'Abbas berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru ia mendengar Kuraib berkata aku mendengar Ibnu 'Abbas berkata: "Aku menginap di tempat bibiku Maimunah, lalu Rasulullah saw bangun berwudhu dengan hemat, dari air yang ada di geriba. Maka aku pun bangun dan melakukan sebagaimana yang beliau lakukan." (HR. Ibnu Majah)
3. Lebih baik membasuh tiga kali-tiga kali
Imam Syafi'i dalam kitab Al-'Umm dalam bab thaharah, Rasulullah SAW ketika mengambil wudhu jumlah bilangannya ada yang tiga kali dan ada yang sekali saja, yang sempurna dari semua itu adalah tiga kali, akan tetapi sekali saja, maka itu dianggap telah mencukupi.
Dari Musa bin Abu Aisyah dari 'Amru bin Syu'aib dari Bapaknya dari Kakeknya ia berkata: "Seorang arab badui datang kepada Nabi SAW dan bertanya tentang wudhu, menurutku beliau berwudhu tiga kali-tiga kali, kemudian beliau bersabda:
"Seperti inilah tatacara wudhu, barangsiapa menambahi maka ia telah berbuat keburukan, atau melampaui batas atau zhalim.” (HR Ibnu Majah)
Selanjutnya...