Ketika setan melakukan kesalahan dengan mengolok-olok terciptanya manusia, Allah SWT memerintahkan setan untuk bersujud kepada Nabi Adam. Namun bukannya memenuhi perintah Allah, setan justru membangkang dan rela terusir dari surga untuk selama-lamanya akibat kesombongannya. Itulah kesalahan besar yang dilakukan setan yang harus ditebus seabadi mungkin.
Nabi Adam pun tak luput dari kesalahan. Ketika diperintahkan untuk tidak memakan buah terlarang yang ada di surga, Nabi Adam justru tergoda rayuan setan dan memakannya.
Kedua makhluk Allah ini sama-sama mempunyai kesalahan. Namun perbedaan antara keduanya adalah setan tidak mengakui dan enggan meminta maaf atas kesalahannya, sedangkan Nabi Adam segera bertaubat. Jika Nabi Adam berdos karena tergoda nafsu, setan berdosa karena sifat sombongnya. Yang mana tidak boleh ada satu zat pun yang berhak sombong kecuali Allah SWT.