Ahad 07 Jan 2024 20:34 WIB

Anies Sindir Lahan 340 Ribu Hektare Punya Menhan, Prabowo Bantah, Moderator Menegur

Prabowo sebut Anies terlalu berteori.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan beradu gagasan dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024). Debat ketiga Pilpres 2024 yang diikuti oleh ketiga kandidat calon presiden tersebut bertema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional dan politik luar negeri.
Foto: Republiika/Putra M Akbar
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan beradu gagasan dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024). Debat ketiga Pilpres 2024 yang diikuti oleh ketiga kandidat calon presiden tersebut bertema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional dan politik luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan merespons tanggapan dari capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengenai isu pertahanan dalam debat ketiga di Istora Senayan, Ahad (7/1/2024) malam. Anies menangkis serangan dari Prabowo mengenai pertahanan melalui teknologi siber.  

Mulanya, dalam sesi tersebut Anies mendapatkan pertanyaan dari moderator mengenai isu pertahanan. Pertanyaan itu berupa bagaimana paslon mendapatkan akses teknologi dan pengembangannya untuk memperkuat pertahanan Indonesia? 

Baca Juga

Lantas, Anies menjawab dengan santai. Di awal jawaban, Anies sempat mengoreksi data angka tanah yang dimiliki Menhan 340 ribu hektare dari awalnya 320 hektare yang mulanya disampaikan saat pemaparan visi dan misi. Prabowo tiba-tiba memimpali bahwa data tersebut salah. Atas sikap Prabowo, moderator sampai menegur Prabowo. Audiens pun heboh. 

Anies kemudian melanjutkan jawabannya mengenai isu pertahanan. Menurutnya, kekuatan pertahanan mesti dibangun dengan sistem yang komprehensif dari seluruh lembaga termasuk komponen masyarakat.

Namun, menurut Anies, kuncinya bukan sebatas teknologi terbaru yang penting dalam penguatan pertahanan, melainkan juga sumber daya manusia (SDM) untuk bisa mengantisipasi serangan siber. Selain itu juga perlunya sistem recovery yang memadai. 

Setelah Anies menjawab isu tersebut, Prabowo diberikan kesempatan memberikan tanggapan. Prabowo berujar bahwa Anies terlalu berteoritis. 

"Saya berpandangan Pak Anies juga terlalu teoritis semuanya bagus indah tetapi yang nyata tentang masalah AI, siber, teknologi tinggi, dan sebagainya adalah SDM, nya, awaknya," ujar Prabowo. 

Kemudian Ganjar pun memberikan tanggapan atas jawaban Anies. Setelah itu, Anies pun memberikan respons atas tanggapan Prabowo dan Ganjar. Tampak yang paling disoroti oleh Anies adalah tanggapan Prabowo. 

"Memang benar membangun sistem yaitu perangkat lunak dan keras, dan salah satunya seperti yang disampaikan terkait SDM. Persoalannya, kalau tadi disebut ada yang teoriris, ada yang kedua yakni yang tidak dilaksanakan, jadi selama 5 tahun ini apa yang dikerjakan dalam mempertahankan sistem siber kita justru di situ letak problemnya," ujar Anies disambut applause dari audiens. 

Eks Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan 'serangannya' kepada Prabowo yang tidak lain adalah Menteri Pertahanan aktif saat ini. Dia menyinggung anggaran besar yang tidak teralokasikan sebagaimana mestinya. 

"Jadi ketika anggaran yang begitu besar dialokasikan justru bukan untuk mempertahankan yang hari ini menjadi serangan paling modern yang terjadi ini adalah ancaman yang paling nyata di seluruh keluarga bukan hanya di sektor pemerintahan. Karena itu menurut kami langkahnya investasi jangka panjang boleh, tapi manfaatnya itu baru dirasakan 5 atau 10 tahun yang akan datang. Pertanyaannya, hari ini dan kemarin apa? Dan itulah yg menjadi fokus kita. Siapkan sistemnya, SDM-nya, langkahnya," jelasnya. 

Pantauan Republika, sejak awal pemaparan visi misi, Anies memang sudah 'menyerang' Prabowo sebagai Menhan di kabinet Indonesia Maju. Prabowo pun kerap melayangkan 'serangan' ke Anies. Tampak ketegangan beberapa kali terjadi diantara keduanya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement