REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Debat ketiga Pilpres 2024 berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024). Tema pada debat kali ini adalah Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik. Debat ini sebagai proses rakyat menilai para calon pemimpinnya dalam lima tahun ke depan.
Nabi Muhammad SAW merupakan inspirasi ideal pemimpin pemerintahan yang patut dijadikan contoh oleh para calon pemimin negara saat ini. Rasulullah menyimpan banyak kebijaksanaan-kebijaksanaan agung dan mulia dalam menjalankan roda pemerintahan.
Pilpres 2024 adalah momentum para calon pemimpin Indonesia meniru kepemimpinan Rasulullah. Rasulullah mempunyai beberapa kebijakan yang patut dicontoh karena mementingkan kepentingan umatnya daripada diri sendiri sebagaimana dalam buku "Kepemimpinan Islam: Kebijakan-Kebijakan Politik Rasulullah sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan" karya Yusuf Al-Qardhawy:
Pertama, kebijakan Rasulullah dalam setiap keputusannya selalu berdasarkan asas keadilan. Dan sifat adil Rasulullah tersebut bahkan disebutkan dalam beberapa firman Allah. Dan bersip adil pun sesungguhnya adalah perintah Allah. Dalam surah An-Nahl ayat 90:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Innallāha ya'muru bil-‘adli wal-iḥsāni wa ītā'i żil-qurbā wa yanhā ‘anil-faḥsyā'i wal-munkari wal-bagyi ya‘iẓukum la‘allakum tażakkarūn(a).
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat".
Keadilan bukan hanya disenangi oleh manusia saja melainkan juga oleh Allah. Maka jika seorang pemimpin berlaku adil akan mendapatkan simpat dan pujian dari rakyat dan Allah Swt.
Kebijakan kedua yag dapat dijadikan pelajaran dari Rasulullah saw adalah kebijakan dalam peperangan. Peperangan merupakan solusi terakhir dalam menyelesaikan konflik. Dalam sejarah Islam, Rasulullah juga pernah menempuh jalur perang. Tujuannya untuk menegakkan tauhid.
Namun Rasulullah tidak memerintahkan kepada umatnya untuk berperang dengan negara lain meskipun musuh terus menghina dan menjatuhkan martabat bangsa dan Islam sebelum kekuatan ada. Apabila kekuatan terkumpul dan memiliki tujuan mulia baru perang dapat dilaksanakan.
Kemudian kebijakan mulia lainnya dari Rasulullah adalah mengutus diplomat ke negara lain. Diplomasi merupakan seni kepemimpinan untuk menyelesaikan persoalan secara damai dalam berhubungan dengan negara lain.
Kebijakan Rasulullah mengutus diplomat ke negara lain menunjukkan agama dan negara adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Dan zaman Rasulullah diplomat yang diutus untuk kepentingan menyampaikan selamat, bela sungkawa, persiapan perundingan, membawa hadiah dan mengadakan musyawarah atau negoisasi.
Advertisement