Jumat 05 Jan 2024 15:10 WIB

Sumbangsih Islam Terhadap Pertanian Spanyol, Beri Tanah ke Petani

Sistem pertanian modern menjadi pusat kehidupan di negeri Muslim.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
 Seorang gembala muda menggembalakan sekawanan domba melalui pusat kota Madrid, Spanyol, Ahad  24 Oktober 2021.
Foto:

Joseph McCabe menyatakan di bawah pemerintahan Arab Andalusia (Muslim yang berkuasa di Andalusia pada waktu itu), perkebunan besar yang digarap oleh budak dan budak jarang terjadi. Sepanjang jalur Guadalquivir (sungai terpanjang kedua di Spanyol) saja terdapat 12 ribu desa yang bahagia.

Revolusi pertanian Islam nampaknya membingungkan karena revolusi ini benar-benar merevolusi seluruh negeri Islam tanpa kecuali. Periode besar peradaban Islam ini berlangsung selama lima abad, mulai abad ke-7 dan seterusnya.

Negeri-negeri Islam tumbuh subur dan mampu melahirkan komunitas-komunitas yang berkembang berkat pertanian yang sejahtera. Misalnya, menurut ahli geografi awal dan ahli lainnya, terdapat 360 desa di Fayyum (sebuah provinsi di Mesir di selatan Kairo) yang masing-masing dapat memenuhi kebutuhan seluruh Mesir selama sehari.

Ada 12 ribu desa di sepanjang Sungai Guadalquivir di Spanyol. Pantai antara Tangiers dan Melilla (Afrika utara), yang saat ini hampir seluruhnya ditinggalkan, merupakan permukiman padat dan makmur. Di jalan antara Gafsa dan Feriana, bagian Tunisia yang saat ini berupa gurun pasir, terdapat 200 desa.

Di sepanjang Sungai Tigris (Irak), permukiman berlangsung terus-menerus, sampai-sampai sebelum fajar, ayam-ayam berkokok saling bersahutan dari atap rumah ke atap rumah, mulai dari Baghdad hingga Basra.

Bukti lain memberikan gambaran yang sama tetapi dengan presisi yang lebih tinggi. Misalnya, sensus terhadap 10 ribu desa di Mesir pada abad kedelapan menunjukkan setiap desa memiliki minimal 500 alat bajak tanah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement