Selasa 02 Jan 2024 10:22 WIB

Pesan Nabi Muhammad SAW Agar Tidak Tenggelam dalam Lautan Kesenangan Dunia

Mengingat kematian adalah senjata ampuh.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mengingat kematian adalah senjata ampuh yang tidak hanya meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT tetapi juga memadamkan nafsu duniawi. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW berpesan agar senantiasa memperbanyak ingat mati.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:

Baca Juga

أَكثروا ذِكرَ هاذمِ اللَّذَّات يعني الموتَ

"Perbanyaklah mengingat hal yang bisa memadamkan kesenangan, yaitu kematian." (HR. Turmudzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah)

Hadits tersebut mengandung pesan bahwa mengingat kematian dan akhirat merupakan salah satu motivasi atau pendorong yang bersifat hakiki untuk memperbaiki hubungan antara hamba dengan Tuhannya, serta menghilangkan kekhawatiran duniawi dari pikirannya.

Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Perbanyaklah mengingat hal yang bisa memadamkan kesenangan." Kata 'Haa-dzim' merujuk pada sesuatu yang memutus atau mengganggu kesenangan. Nabi SAW menganjurkan untuk memperbanyak mengingat sesuatu yang memutus atau mengganggu atau memadamkan kesenangan duniawi.

Selanjutnya, Nabi SAW mengungkap hal apa yang dapat mengganggu atau memadamkan kesenangan duniawi. Beliau SAW menyebut 'Al-Mawt' yang berarti kematian. Sebab, kematian adalah suatu alasan yang menghalangi seseorang tenggelam dalam hawa nafsu dan dosa.

Dengan mengingat kematian, hawa nafsu maupun dosa yang hendak diperbuat oleh seseorang pun tidak diteruskan. Mengingat kematian sejatinya mengarahkan orang yang berdosa itu ke jalan yang lurus untuk memperbanyak amal surga.

Mengingat kematian akan menjauhkan seseorang dari segala sesuatu yang mendekatkannya ke api neraka. Sekaligus menjadi peringatan bagi jiwa agar tidak terjerumus dan tidak tenggelam dalam lautan kesenangan dunia yang fana.

Sumber:

https://dorar.net/hadith/sharh/35801

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement