REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah ulama memberikan peringatan terkait seseorang yang sudah menginjak usia 40 tahun. Apa saja peringatan para ulama kepada kita yang telah berusia 40 tahun?
Allah SWT berfirman:
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا غَيْرَ ٱلَّذِى كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا۟ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ
"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: 'Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan'. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun." (QS Fatir Ayat 37)
Sejumlah ulama tafsir menyampaikan peringatan dalam ayat tersebut adalah uban. Ada juga yang menyebut bahwa apa yang dimaksud peringatan adalah Rasulullah SAW.
Dan diketahui bahwa Allah SWT tidak pernah mengirim Nabi kecuali setelah 40 tahun. Atas itulah, Imam Nawawi berpendapat: ((نقلوا أن أهل المدينة كانوا إذا بلغ أحدهم أربعين سنة تفرغ للعبادة))
"Orang-orang terdahulu menganggap, jika salah satu dari mereka sudah mencapai usia 40 tahun, maka itulah saatnya untuk meningkatkan dirinya dalam beribadah kepada Allah SWT."
Adapun Imam Malik bin Anas mengatakan para ahli ilmu pada zaman dulu mencari pengetahuan dan hal yang bersifat duniawi serta berbaur dengan banyak orang. Namun, ketika menginjak usia 40 tahun, mereka enggan berbaur atau kumpul-kumpul bersama orang-orang dan memilih melakukan ibadah sampai ajal menjemput mereka.
Dari Al-Sya'bi, dari Masruq, dia berkata: ((إذا بلغ أحدكم أربعين سنةً فليأخذ حذره من الله - عز وجل -)).
"Apabila salah seorang dari kalian telah menginjak umur 40 tahun, maka ambillah peringatan daripada Allah Azza wa Jalla".
Sementara itu, Qasim bin Abdul Rahman pernah bertanya kepada Masruq terkait kapan seseorang direnggut bersama dosa-dosanya. Lalu dijawab, "Ketika kamu sudah mencapai 40 tahun, maka waspadalah."
Ibnu Katsir pun berpendapat, dalil-dalil tersebut merupakan tuntunan agar seseorang yang sudah menginjak usia 40 tahun senantiasa memperbarui taubatnya dan semakin mendekatkan diri pada Allah SWT.