REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 971 orang tercatat melakukan bunuh diri sejak Januari hingga 18 Oktober 2023 di Indonesia. Jumlah korban bunuh diri jauh lebih banyak jika digabungkan dengan jumlah kasus bunuh diri hingga Desember 2023.
Ustadz Ginanjar Nugraha menyampaikan, anak-anak perlu dibekali kemampuan agar tidak terlintas pikiran untuk bunuh diri di dalam benak mereka. Memang sangat memprihatinkan data 971 kasus bunuh diri di Indonesia sampai bulan Oktober 2023. Mungkin sampai Desember 2023 bisa jadi angka kasus bunuh diri lebih bertambah.
"Jadi bagaimana peran orang tua terkait akan hal ini, supaya anak tidak terlintas bahwa ketika ada persoalan kemudian dia mengambil jalan pintas dengan cara bunuh diri," kata Ustadz Ginanjar saat diwawancarai Republika, Jumat (15/12/2023)
Ustadz Ginanjar yang juga Ketua Divisi Penguatan Metodologi dan Kaderisasi Dewan Hisbah Persatuan Islam (Persis) mengatakan untuk mengantisipasi anak memilih mengakhiri hidup, tentu saja yang pertama adalah pentingnya orang tua menanamkan dasar-dasar keimanan kepada anak. Bagaimana anak-anak itu tumbuh betul-betul didasari dengan keimanan karena dengan keimanan inilah yang menjadi benteng utama kehidupan.
Ia menjelaskan, benteng keimanan pada anak akan membentengi anak dari sesuatu yang negatif. Misalnya, ketika anak menghadapi persoalan dalam hidupnya, anak tidak akan memilih untuk bunuh diri, karena punya benteng keimanan yang kuat.
Ustadz Ginanjar mengatakan...