Rabu 13 Dec 2023 15:38 WIB

Ramai Kasus Bunuh Diri, Ini Penyebabnya Menurut KH Masyhuril

Islam sangat tegas melarang bunuh diri.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Bunuh diri (ilustrasi)
Foto: factretriever
Bunuh diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Belum lama ini terjadi kasus dugaan bunuh diri satu keluarga di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sebelumnya, seorang ayah di Jakarta membunuh empat anaknya dan melakukan percobaan bunuh diri. Berita pembunuhan atau perampokan dengan cara membunuh juga bermunculan.

Melihat fenomena tersebut, Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Masyhuril Khamis mengatakan, saat ini manusia telah kehilangan jati dirinya sebagai makhluk mulia. Mereka telah dikuasai syahwat, dikuasai pengaruh emosi yang tidak terkendali. 

Baca Juga

"Hal ini dipengaruhi banyak hal, pastinya kurangnya nilai agama, cepat putus asa dari rahmat Allah, ini juga dipengaruhi oleh kebiasaan mengkonsumsi alkohol, narkoba, judi, dan pornografi, sehingga untuk sebuah keterpaksaan apapun solusinya menurut mereka adalah bunuh diri," kata Kiai Masyhuril kepada Republika, Rabu (13/12/2023)

Kiai Masyhuril mengatakan, faktor lainnya adalah kurang sabar terhadap problem yang mereka hadapi. Misalnya problem ekonomi atau merasa diasingkan dari pergaulan.

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al Washliyah ini, sebenarnya seseorang yang sering bersilaturahmi, bersosialisasi, berkomunikasi dengan teman, keluarga dan tetangga tentulah hal ini (bunuh diri) tidak akan terjadi. Sebab manusia khususnya Muslim diajarkan untuk hidup saling tolong-menolong.

Ia menerangkan, bagaimana sebaiknya umat Islam menyikapi fenomena bunuh diri tersebut. Yaitu dengan meningkatkan nilai-nilai agama dalam kehidupan.

"Sikap kita (sebagai Muslim), tingkatkan nilai-nilai agama, nilai-nilai silaturahmi, hindarkan diri dari makanan dan minuman yang diharamkan," ujar Kiai Masyhuril.

Kiai Masyhuril juga menyampaikan hadits dan ayat Alquran terkait bunuh diri. Dalam hadits dan ayat Alquran tersebut, para pelaku bunuh diri diancam Allah SWT akan dimasukan ke dalam neraka.

Dari Jundub bin Abdillah Radhiyallahu ’anhu berkata Rasulullah SAW bersabda, "Ada seseorang di antara umat sebelum kalian menderita luka-luka tapi dia tidak sabar lalu dia mengambil sebilah pisau kemudian memotong tangannya yang mengakibatkan darah mengalir dan tidak berhenti hingga akhirnya dia meninggal dunia. Lalu Allah Ta’ala berfirman; HambaKu mendahului Aku dengan membunuh dirinya sendiri, maka Aku haramkan baginya surga." (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu berkata Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menjatuhkan diri dari gunung, hingga membunuh jiwanya (bunuh diri), maka ia akan jatuh ke neraka jahanam. Ia kekal serta abadi di dalamnya selama-lamanya. Barangsiapa menegak racun hingga meninggal dunia, maka racun tersebut akan berada di tangannya, dan ia akan menegaknya di neraka jahanam. Ia kekal serta abadi di dalamnya selama-lamanya. Barangsiapa bunuh diri dengan (menusuk dirinya dengan) besi, maka besi itu akan ada di tangannya, dengannya ia akan menghujamkan ke perutnya di neraka jahanam. Ia kekal dan abadi di dalamnya selama-lamanya." (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا 

وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ عُدْوَانًا وَّظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيْهِ نَارًا ۗوَكَانَ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرًا

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang batil (tidak benar), kecuali berupa perniagaan atas dasar suka sama suka di antara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Siapa yang berbuat demikian dengan cara melanggar aturan dan berbuat zalim kelak Kami masukkan dia ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS An-Nisa' Ayat 29-30)

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement