REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat tiga kriteria orang yang berdoa tidak akan tertolak. Dalam sebuah hadits disebutkan, ketiga orang tersebut di antaranya orang yang banyak berdzikir, orang yang terzalimi, dan penguasa adil.
Allah ta’ala berfirman,
”وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا”
Artinya: “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”. QS. Al-Ahzab ayat 35.
Melalui pesan Telegram, pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember Ustadz Abdullah Zaen menjelaskan, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
”ثَلاثَةٌ لا يَردُّ اللهُ دُعَاءَهُمْ؛ الذَّاكر الله كَثِيرًا، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَالإِمَامُ الْمُقْسِط”
“Ada tiga orang yang doanya tidak akan ditolak Allah. (1) Orang yang banyak berdzikir. (2) Doanya orang yang dizalimi. (3) Penguasa yang adil”. HR. Al-Baihaqy dalam Syu’ab al-Iman dan dinilai hasan oleh al-Albany.
Adh-Dhahhak bin Qais menasehatkan, “Hendaklah kalian senantiasa berdzikir mengingat Allah saat kondisi lapang; niscaya Allah akan mengingat kalian saat kondisi susah. Lihatlah Nabi Yunus ‘alaihis salam. Beliau selalu rajin berdzikir kepada Allah. Saat beliau dimakan paus, Allah berfirman,
”فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ . لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ”
“Sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berdzikir (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap berada di perut (ikan itu) sampai hari kiamat”. QS. Ash-Shaffat ayat 143-144.
Bandingkan dengan Fir’aun yang jahat...