Selasa 05 Dec 2023 16:38 WIB

Alasan Zionis Israel Terus Serang Rakyat Palestina, Termasuk Kecewa dengan Nabi Musa

Zionis Israel gunakan doktrin agama untuk penjajahan mereka ke Palestina.

Rumah warga Gaza yang hancur akibat pemboman Israel di Desa Khuza Jalur Gaza Palestina
Foto:

Ketiga, masalah lain yang menyebabkan Israel terus-menerus menggempur Palestina, sebagaimana diungkapkan Paul Findley, ada tiga hal, yakni klaim teologis dalam teks Perjanjian Lama, Deklarasi Balfour tahun 1917, dan pembagian wilayah Palestina oleh Majelis Umum PBB tahun 1947.   

Berdasarkan klaim teologis pendirian negara Israel didasarkan pada teks-teks Perjanjian Lama dalam Kitab Kejadian 12:7, 15:18-21, dan Kitab Yosua. Tokoh Zionisme Theodore Herzl menggariskan, wilayah Israel membentang dari Hulu Mesir sampai Efrat.

Ben Gurion menyatakan, wilayah Israel meliputi lima wilayah, yaitu Lebanon Selatan, Suriah Selatan, Transyordania, Palestina, dan Sinai (mesir). Rabbi Yehuda Fischman, pada Komite Penyelidikan Khusus PBB tanggal 9 Juli 1947 menyatakan, wilayah Israel membentang dari Hulu Mesir sampai Efrat meliputi Lebanon dan Syria. 

Klaim Israel ini ditentang keras oleh Paul Findley dan Roger Garaudy. Menurut keduanya, bangsa Yahudi (Israel) bukanlah penduduk pertama di Palestina. Mereka juga tidak memerintah di sana selama masa pemerintahan bangsa-bangsa lain. Para ahli arkeologi modern secara umum sepakat bahwa bangsa Mesir dan bangsa Kanaan (Palestina) telah mendiami wilayah Palestina sejak masa paling kuno sekitar 3000 SM hingga 1700 SM. 

Ketika Palestina dikuasai oleh Dinasti Turki Utsmani (1876-1909 M), kaum Yahudi terus berusaha untuk mengambil wilayah Palestina dari kekuasaan ini. Tokoh Zionis Israel, Theodore Herzl, berusaha membujuk Sultan Abdul Hamid II untuk mengembalikan Palestina ke tangan Israel. Permintaan itu ditolak mentah-mentah Sultan Abdul Hamid II. 

Gagal mendapat konsesi dari Pemerintahan Turki Ustmani, bangsa Yahudi menggalang dukungan international untuk menyukseskan misi Zionis: membentuk negara Yahudi di Palestina. Dukungan utama datang dari Inggris hingga akhirnya keluarnya Deklarasi Balfour (diambil dari nama Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Jawmes Balfour), pada 2 November 1917 kepada Presiden Federasi Zionis Inggris, Lord Rothchild. 

photo
Sejarah Perlawanan Palestina - (Republika)

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement