Senin 04 Dec 2023 16:01 WIB

Lindungi Anak dari LGBT, Tanamkan Kesadaran tentang Fitrah Laki-Laki dan Perempuan

Setiap orang tua wajib memperhatikan beberapa hal dalam membesarkan anak-anak.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dai jebolan Ma'had Utsman bin Affan Jakarta, Ustaz Bendri Jaisyurrahman menjelaskan cara melindungi buah hati dari perilaku menyimpang Kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Di antaranya adalah dengan menanamkan kesadaran tentang fitrah laki-laki dan perempuan.

Allah SWT telah menetapkan semua makhluk-Nya di muka bumi ini berpasang-pasangan. Ada lelaki dan ada perempuan. Ada jantan dan ada betina.

Baca Juga

Lalu, bagaimana menanamkan kesadaran tentang fitrah itu kepada buah hati? Ustadz Bendri menjelaskan, ketika anak-anak mengenali sejatinya Allah menciptakan laki-laki dan perempuan, maka akan langsung masuk ke dalam diri anak. Asalkan, kata dia, fitrah yang sejatinya sudah diinstal ini tidak dirusak oleh perasaan-perasaan tidak nyaman yang berujung pada trauma.

“Sementara, kalau sejak anak-anak sudah merasa tidak nyaman di bawah asuhan orang tuanya, sehingga memunculkan trauma-trauma, maka itu sering kali berujung pada penolakan,” ujar Ustadz Bendri dikutip dari wawancara Hiwar bersama Republika.co.id, Senin (4/12/2023).

Menurut dia, nilai-nilai dasar apapun kalau ditanamkan dalam kondisi jiwa yang tidak tenang dan hati yang tidak lapang, maka dia akan ditolak otomatis. “Jadi, sebenarnya ini konsep dasar dalam rangka menginstal nilai-nilai tersebut,” ucap penulis buku Fatherman ini.

Dia menambahkan, kalau orang tua sendiri memiliki problem sehingga sejak kecil anaknya mempunyai trauma dengan kekerasan fisik atau bentakan, maka untuk menanamkan kesadaran tentang fitrah itu akan tertolak.

“Karena, anak akan merasa omongan tuanya bullshit. Hati mereka sudah menolak lebih dulu terhadap apapun yang akan ditanamkan,” kata Ustadz Bendri.

Setiap orang tua wajib memperhatikan beberapa hal dalam membesarkan anak-anak, mulai usia bayi hingga tahap remaja, sehingga mereka tumbuh sesuai dengan fitrah biologisnya. Menurut Ustadz Bendri, orang tua harus mengenali apa yang sejatinya muncul di awal-awal atau tumbuh kembangnya.

“Misalnya, saat bayi baru lahir, yang pertama kali harus menjadi haknya adalah rasa nyaman. Karena itu, fase bayi baru lahir sampai fase menyusui itu disebut dengan fase as-sakinah atau rasa tenang,” jelas dia.

Dalam masa menyusui, seorang ibu pun disarankan untuk banyak berbicara dengan bayinya, sehingga suara ibunya nanti paling banyak direkam di dalam memori anak.

“Kemudian, harus beradu muka dengan muka, harus banyak bersentuhan fisik untuk mengikat hati dengan sentuhan kulit. Jadi, kenali dulu apa yang dibutuhkan di usia tumbuh kembang itu agar tidak salah menstimulasi,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement