Senin 04 Dec 2023 14:21 WIB

Begini Cara Kerja Mata-Mata pada Masa Nabi Muhammad SAW

Salah satunya sebagaimana disebutkan di dalam Perang Uhud.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu ilmu dalam khazanah Islam adalah kecemerlangan dan kemajuan di bidang militer. Cara-cara kerja intelijen pun kerap diterapkan dengan sangat baik.

Sejarah Islam mencatat bagaimana peran dan cara intelijen Muslim melancarkan aksinya. Salah satunya sebagaimana disebutkan di dalam perang yang bersejarah dalam Islam, yakni Perang Uhud. Dalam perang ini, strategi militer dikerahkan Nabi Muhammad SAW agar dapat mengungguli lawan, salah satunya mengerahkan telik sandi (mata-mata) sebagai pengumpul informasi musuh.

Baca Juga

Syekh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri dalam kitab Sirah Nabawiyah menjelaskan adalah Al-Abbas bin Abdul Muthalib yang masih menetap di Makkah yang terus memata-matai setiap tindakan kaum Quraisy dan persiapan militer mereka. Dialah telik sandi atau intelijen yang berada di pihak Nabi Muhammad SAW saat Perang Uhud berlangsung.

Setelah pasukan berangkat, Al-Abbas mengirim kabar surat kilat kepada Nabi Muhammad SAW. Yakni berupa kabar secara perinci tentang pasukan kaum Quraisy. Secepat kilat utusan Al-Abbas pergi menyampaikan surat, menempuh perjalanan antara Makkah dengan Madinah hanya dalam jangka waktu tiga hari.

Dia pun menyertakan surat itu tatkala beliau sedang berada di Masjid Kuba. Beliau memerintahkan Ubay bin Ka’ab membacakan surat tersebut dan memerintahkan untuk merahasiakannya. Seketika itu pula beliau pergi ke Madinah, lalu merembukkan permasalahannya dengan para pemuka Muhajirin dan Anshar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement