Ahad 03 Dec 2023 08:00 WIB

Alasan Bani Israil Sembah Patung

Bani Israil dikenal kerap melanggar perintah Allah.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi ngaji Alquran.
Foto:

Mereka tidak dapat membedakan antara Tuhan yang menurunkan wahyu kepada para Rasul dan makhluk Tuhan yang hanya dapat bersuara. Jika mereka mau berpikir kemampuan diri mereka sendiri mungkin lebih baik, dan lebih mampu berbicara dari patung anak sapi itu.

Bani Israil berbuat demikian itu bukanlah berdasar sesuatu dalil yang kuat, mereka berbuat demikian hanyalah karena pengaruh adat kebiasaan nenek-moyang mereka yang ada di Mesir dahulu yang menyembah anak sapi. Padahal kepada mereka telah diturunkan bukti-bukti yang nyata, seperti membelah laut, tongkat menjadi ular dan sebagainya. Karena mereka tidak mau memperhatikan bukti-bukti dan dalil-dalil, mereka mengingkari Allah, yang berakibat buruk pada diri mereka sendiri. 

Tafsir Ibnu Katsir 

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Samiri memasukkan debu dari bekas injakan kuda Malaikat Jibril ke dalam leburan emas itu sehingga jadilah sebuah patung sapi yang berbentuk dan bersuara. Al-Khuwar ialah suara lembu. Hal ini terjadi setelah kepergian Nabi Musa untuk memenuhi janji Tuhannya. Maka Allah SWT memberitahukan hal tersebut kepada Nabi Musa ketika Nabi Musa berada di Bukit Tur.

Para ahli tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan anak sapi ini, apakah ia mempunyai darah dan daging serta dapat bersuara, ataukah wujudnya tetap seperti patung emas, hanya di dalam rongganya terdapat udara sehingga bersuara seperti suara sapi. Ada dua pendapat mengenai­nya, hanya Allah yang lebih mengetahui. 

Menurut suatu pendapat, ketika anak sapi itu bersuara, maka Bani Israil menari-nari di sekelilingnya dan terperdaya oleh buatan Samiri itu, lalu mereka mengatakan bahwa inilah tuhan kalian dan tuhan Musa, tetapi Musa melupakannya. 

Padahal patung anak sapi itu tidak dapat berbicara dengan mereka, tidak pula menunjukkan jalan kebaikan kepada mereka. Tetapi memang gelapnya kebodohan dan kesesatan telah menutupi pandangan hati Bani Israil. Seperti yang di­sebutkan di dalam riwayat Imam Ahmad dan Imam Abu Daud, dari Abu Darda yang telah menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda. 

 

"Cintamu kepada sesuatu dapat membuatmu buta dan pekak (tuli)."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement