Jumat 01 Dec 2023 17:43 WIB

14 Ambulans Arab Saudi Tiba di Gaza Saat Zionis Israel Kembali Intensifkan Serangan

Israel kembali gencarkan serangan di jalur Gaza Palestina

Rep: Mabruroh, Amri Amrullah/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi ambulans. Arab Saudi berkomitmen membantu warga Gaza
Foto: AP/Adel Hana
Ilustrasi ambulans. Arab Saudi berkomitmen membantu warga Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Sebanyak 14 ambulans yang disumbangkan oleh Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) telah melintasi perbatasan Rafah menuju Jalur Gaza. 14 ambulans dari 20 yang dijadwalkan tiba di Jalur Gaza berturut-turut.

Dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (1/12/2023), Ambulans dilengkapi dengan peralatan medis penting seperti perangkat pemantauan tanda-tanda vital, tabung oksigen, kotak P3K, unit perawatan luka bakar, tempat tidur untuk mengangkut pasien, belat, perban, dan persediaan lain yang diperlukan.

Baca Juga

Pengiriman bantuan adalah bagian dari kampanye penggalangan dana Saudi, yang diluncurkan sebelumnya untuk membantu rakyat Palestina di Gaza.

Ini juga datang dalam kerangka upaya bantuan kemanusiaan yang dilakukan Arab Saudi untuk membantu orang-orang Palestina selama berbagai krisis yang mereka lalui.

Pada Kamis (30/11/2023), pesawat bantuan Saudi ke-24, yang dioperasikan oleh KSrelief, tiba di Bandara Internasional El Arish di Mesir membawa 31 ton bantuan, berupa makanan, tempat tinggal, dan pasokan medis yang ditujukan untuk orang-orang yang terkena dampak di dalam Jalur Gaza.

Sementara itu, Israel melanjutkan operasi tempur melawan Hamas di Gaza pada hari Jumat (1/12/2023), setelah tentara pendudukan ini menuduh kelompok pejuang Palestina Hamas, menembakkan roket ke Israel dan mengingkari kesepakatan untuk membebaskan semua wanita yang disandera. Sementara Hamas menilai Israel lah yang melanggar kesepakatan gencatan senjata sementara.

Satu jam sebelum gencatan senjata berakhir pada pukul 07.00 pagi (05.00 GMT), Israel mengatakan bahwa mereka mencegat sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza. Tidak ada komentar langsung dari Hamas atau klaim tanggung jawab atas peluncuran tersebut.

"Dengan kembalinya pertempuran, kami tegaskan, pemerintah Israel berkomitmen untuk mencapai tujuan perang - untuk membebaskan sandera kami, untuk menghabisi Hamas, dan untuk memastikan bahwa Gaza tidak akan pernah menjadi ancaman bagi penduduk Israel," kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.  

Baca juga: Mengapa Allah SWT Mengutuk Kaum Yahudi Menjadi Kera? Ini Tafsir Surat Al-Baqarah 65

Sementara itu, Hamas juga menjawab tantangan Israel. "Apa yang tidak dicapai Israel selama lima puluh hari sebelum gencatan senjata, tidak akan tercapai dengan melanjutkan agresinya setelah gencatan senjata," kata Ezzat El Rashq, anggota biro politik Hamas, dalam situs web kelompok itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement