REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa kampanye politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 telah dimulai. Masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pun tancap gas berkampanye ke sejumlah daerah. Terlepas dari itu, bagaimana etika berkampanye politik dalam Islam?
Etika Kampanye dalam Islam
1. Didasari dengan keikhlasan
Kampanye dalam Islam merupakan bagian dari amal saleh dan ibadah. Maka dari itu harus diperhatikan keikhlasan niat dan ketulusan motivasi. Seorang Muslim hendaknya mengawali kampanyenya dengan niat yang baik, lurus, dan semata-mata menggapai ridha Allah SWT melalui ikhtiar politik.
Dalam pembukaan hadits Arbain karya An-Nawawi, disebutkan sabda Nabi mengenai urgensi niat.
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوُلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ.
“Sesungguhnya amal itu bergantung pada niatnya, sedangkan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah kepadanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Ketaatan terhadap aturan
Pelaksanaan kampanye politik hendaknya menaati aturan yang berlaku sebagaimana ditetapkan penyelenggara kampanye dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An Nisa ayat 59).
Keteladanan...