Selasa 21 Nov 2023 21:40 WIB

Tanda Kiamat: Kabah Dihancurkan Orang Bercirikan Berikut ini

Kiamat merupakan hari akhir dalam kehidupan di dunia.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Erdy Nasrul
Pengunjung melihat pameran lukisan kaligrafi di Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta, Sabtu (19/8/2023). Pameran bertajuk The Power of Kabah International Islamic Caligraphy tersebut memamerkan lukisan kaligrafi karya dari ratusan seniman dari 30 negara.
Foto:

Menjadi pertanyaan, bagaimana mungkin Ka'bah dapat dihancurkan? Padahal Allah telah menjadikan Makkah sebagai tanah suci yang aman sebagaimana tersurat dalam Alquran surat Al Ankabut ayat 47 dan Al Qashash ayat 57. Selain itu Ka'bah juga senantiasa dalam lindungan Allah sebagaimana tersurat dalam surat Al Hajj ayat 25. 

Pada masa lalu, pasukan gajah raja Abrahah saja gagal total untuk menghancurkan Ka'bah. Allah mengirimkan burung ababil dan menghujani mereka dengan batu api dari neraka. Lalu bagaimana bisa Ka'bah dikuasai dan dihancurkan oleh pria Habasyah? 

Dalam Ensiklopedia Kiamat yang disusun oleh Tim Gema Insani, penerbit Gema Insani pada 2013 halaman 166 dijelaskan tentang hal ini. Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan beberapa pernyataan berikut. 

Pertama, Ka'bah akan tetap menjadi tanah suci yang aman hingga menjelang hari kiamat, tapi tidak pada saat kiamat dan kehancuran dunia ini. Ayat di atas tidak menjelaskan bahwa Ka'bah akan terus aman sampai kiamat terjadi sebab ayat itu melukiskan situasi Ka'bah yang aman pada zaman itu. 

Kedua, Nabi SAW telah memberikan isyarat bahwa kelak Ka'bah akan dinistakan justru oleh mereka yang berkiblat ke Ka'bah. Abu Hurairah RA meriwayatkan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Kelak, akan ada seseorang yang dibaiat di antara Rukun (Hajar Aswad) dan Maqam Ibrahim, dan tidak akan yang menistakan Ka’bah kecuali orang-orang yang memilikinya. Apabila mereka sudah menistakannya, maka jangan ditanyakan lagi tentang kehancuran bangsa Arab. Kemudian, bangsa Habasyah akan datang untuk menghancurkan Ka’bah. Akibatnya, setelah itu Ka’bah tidak akanpernah dibangun lagi selamanya. Bangsa Habasyah inilah yang akan mengeluarkan harta terpendam dalam Ka’bah,” (HR. Ahmad dengan sanad shahih)

 

Dijelaskan bahwa dahulu saat pasukan gajah menyerang Ka'bah penduduk Makkah memang masih kafir dan belum beriman, namun mereka tetap menghormati dan memuliakan Ka'bah serta tidak menistakan maupun melecehkannya sehingga Allah pun melindungi Ka'bah dari Abrahah dan pasukannya.

Adapun Dzus Suwaiqatain dari Habasyah menghancurkan Ka'bah setelah orang-orang yang memiliki Ka'bah sudah menistakannya dan berani melecehkannya serta mengabaikannya. Bilamana mereka sudah mengabaikan Ka'bah, Allah pun tidak akan menolong mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement