Jumat 17 Nov 2023 03:49 WIB

Lagi-Lagi Propaganda Israel Gagal

Ada banyak kejanggalan dari penyerangan Israel ke RS Al Shifa

Seorang wanita Palestina yang terluka dibawa ke rumah sakit al-Shifa, menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, Jalur Gaza tengah.
Foto: AP Photo/Abed Khaled
Seorang wanita Palestina yang terluka dibawa ke rumah sakit al-Shifa, menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, Jalur Gaza tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Propaganda yang dilakukan Israel secara masif dilakukan. Tetapi, propaganda itu dengan mudah dapat dipatahkan. Yang terakhir terkait dengan penyerbuan pasukan Israel ke RS Al Shifa yang diyakini menjadi markas Hamas.

Pada Rabu pagi (15/11/2023), tentara Israel membawa beberapa kotak 'Medical Supplies'. Yang menarik, kotak itu sengaja ditulis dalam bahasa Inggris dengan ukuran yang besar. Padahal Israel berbahasa Ibrani, sedangkan Palestina berbahasa Arab tetapi zionis memilih menggunakan bahasa Inggris dalam kotak yang diklaim sebagai bantuan.

Tak lama, pihak rumah sakit mengkonfirmasi tidak menerima bantuan apapun dari Israel, baik pasokan medis apalagi inkubator. Kalaupun ada inkubator, listrik yang bisa menghidupkan inkubator masih terputus sehingga inkubator Israel pada dasarnya tidak berguna.

Pada Rabu sore (15/11/2023) mendadak Israel menemukan bukti beberapa pucuk senjata, amunisi dan laptop di ruang MRI RS Al Shifa tersebut. Malam harinya, tentara Israel membuat pernyataan media dengan video yang katanya tidak diedit.

Dalam video tersebut, Israel "membongkar" markas Hamas di ruangan RS Al Shifa. Ruangan MRI di RS Al Shifa disebut sebagai pusat komando Hamas. Tetapi ada banyak kejanggalan. IDF menemukan senjata di ruang MRI. Hal ini aneh karena ruangan MRI tidak boleh ada logam karena kuatnya daya magnet ruang MRI. Ada kemungkinan, bukti-bukti yang dipaparkan IDF dalam videonya adalah bukti yang ditanam sendiri.

Disebutkan pula di belakang mesin MRI ada kardus yang berisi perlengkapan Hamas. Tak lama terbongkar pula bahwa kardus itu merupakan kardus yang dibawa tentara Israel yang dilabeli dengan 'Medical Supplies'.

Menyadari ada berbagai kesalahan, IDF pun menghapus videonya. Mereka mengunggah versi terbaru dengan durasi yang lebih singkat dan menghilangkan berbagai kejanggalan yang ditemukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement