Selasa 14 Nov 2023 14:49 WIB

Bekas Sujud Tanda Mukmin di Akhirat, Alasan Mengapa Umar Bin Abdul Aziz tak Pakai Sajadah?

Mukmin dikenali kelak di akhirat adalah tanda sujud dan wudhu

Ilustrasi Surga tempat orang--orang mukmin. Mukmin dikenali kelak di akhirat adalah tanda sujud dan wudhu
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dalam berbagai kitab tafsir isyari dan kitab-kitab tasawuf dijelaskan bahwa bekas sujud (atsar sujud), tidak dipisahkan dengan kata sebelumnya (simahum fi wujuhihim min...). Kata simahum berarti tanda-tanda yang muncul dan memberikan kekuatan atau energi.

 

Baca Juga

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ

 

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.”   

 

Dalam tafsir Mafatih al-Gaib dijelaskan, energi itu akan mengeluarkan cahaya yang akan menerangi diri yang bersangkutan di dalam alam kegelapan menuju Padang Mahsyar. 

 

Para malaikat tidak repot mengidentifikasi hamba Tuhan yang baik dan buruk melalui tanda itu. Dalam tafsir Al-Mizan, karya Thaba'taba'I, menjelaskan bahwa pancaran cahaya dan energi yang membekas pada diri orang yang sujudnya benar, bukan hanya memancar di hari akhirat, tetapi sejak di dunia. 

 

Vibrasi positif yang memancar di dalam wajah ahl al-shalat mampu memancarkan energi positif sekaligus menyedot perhatian terhadap segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Secara tegas, Thaba'taba'i menjelaskan bahwa kekuatan atsar sujud mampu mengajak orang yang bersangkutan untuk istiqamah di dalam kebenaran dan akan semakin dekat dengan Tuhannya. 

 

Ketika penulis menghadiri Seminar Internasional Tafsir Al-Mizan di Quom tgl 4-5 November yang lalu, salah seorang muridnya menjelaskan, adanya "kekhususan" 'Allamah Thaba'thaba'i di dalam menyusun Tafsir itu. 

Baca juga: Mengapa Malaikat Jibril Disebut Ruh Kudus dalam Alquran?

 

Di antaranya ia mampu memperoleh insight atau inspirasi dari alam sekitarnya, termasuk sebuah pohon di depan pintu jendela kamarnya. 

 

Ketika beliau wafat, pohon itu juga mati. Mungkin ini yang dimaksudkan beliau dengan energi spiritual yang lahir dari sujud, bisa menyedot, dan sekaligus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara spiritual dengan makhluk di sekitarnya.

 

Sujud yang benar dan mampu melahirkan energi positif berupa atsar sujud ialah sujud yang benar secara fisik dan secara batin. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement