Andaikan di rumah-rumah tidak ada wanita dan anak-anak kecil, beliau sudah melakukan hal tersebut. Sebagaimana dalam riwayat Ahmad disebutkan bahwa beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Andaikan di rumah-rumah tidak ada wanita dan anak-anak kecil sungguh aku akan dirikan shalat Isya kemudian aku perintahkan para pemuda untuk membakar rumah-rumah dengan api.” (HR Ahmad no 8796, dishahihkan oleh Syu'aib Al Arnauth dalam Takhrij Al Musnad).
Maka tidak mungkin sikap beliau demikian tegas dan kerasnya, andaikan sholat berjamaah di masjid hanya disunnahkan.
Keempat, dari Abdullah bin Abbas radhiallahu 'anhu, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
من سمعَ النِّداءَ فلم يأتِ فلا صلاةَ لَه إلَّا من عُذرٍ
“Barangsiapa yang mendengar adzan, namun tidak mendatanginva maka tidak ada shalat baginya, kecuali ada udzur.” (HR Abu Daud no 551, Ibnu Majah no 793, disahihkan Ibnu Hajar dalam Bulugh al-Maram (114).
Baca juga: Semangka yang Jadi Simbol Perlawanan Rakyat Palestina Disebutkan dalam Alquran?
Kelima, dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkata:
أن رجلا أعمى قال يا رسول الله: ليس لي قائد يقودني إلى المسجد، فهل لي من رخصة أن أصلي في بيتي، فقال له ﷺ: هل تسمع النداء بالصلاة؟ قال: نعم، قال: فأجب
“Ada seorang buta menemui Nabi shallallahu alaihi wasallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid, Apakah ada keringanan bagiku untuk sholat di rumah?". Maka Rasulullah pun bertanya kepadanya, “Apakah engkau mendengar panggilan sholat (adzan). Laki-laki itu menjawab, “Ya”. Beliau bersabda. “Kalau begitu penuhilah panggilan tersebut (hadiri sholat berjamaah).” (HR Muslim no 653).