Selasa 07 Nov 2023 02:13 WIB

Imam Al Ghazali Jelaskan Keberadaan Malaikat dan Setan di Hati Manusia

Imam Al Ghazali menyampaikan ada kalanya setan mengajak pada kebaikan, tapi....

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Sebagai umat muslim tentu wajib membela Alquran. (ilustrasi)
Foto: EPA/ SHAHZAIB AKBER
Sebagai umat muslim tentu wajib membela Alquran. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali atau yang dikenal Imam Al-Ghazali dalam buku Minhajul Abidin menjelaskan Allah Ta'ala telah menempatkan pada hati anak Adam (manusia) malaikat yang disebut Mulhim. Ajakan atau bisikan malaikat itu disebut dengan ilham. 

Sebagai pesaingnya, Allah SWT menguasakan setan yang bernama Waswasah yang mengajak manusia kepada keburukan, yang disebut dengan sikap was-was. Malaikat Mulhim mengajak manusia kepada kebaikan, sedang setan yang disebut Waswasah mengajak kepada keburukan.

Baca Juga

Imam Al-Ghazali menyampaikan setan itu adakalanya mengajak manusia kepada kebaikan dengan tujuan menjerumuskan mereka yang terperangkap itu kepada keburukan. Contohnya, setan mengajak seorang hamba melakukan sesuatu yang dipandang utama. Padahal tujuan setan yang sesungguhnya, yaitu menghalangi manusia dari jalan yang utama yang sebenarnya.

Contoh lainnya, setan mengajak seseorang kepada kebaikan, tapi sebenarnya tujuan setan untuk menyeret orang itu kepada dosa yang lebih besar, yang kebaikannya tidak mencukupi untuk menghapus keburukan atau doa yang dilakukannya itu. Seperti perbuatan ‘ujub mengagumi amal sendiri dan lain sebagainya.

Menurut sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, "Jika dilahirkan seorang bayi anak Adam (manusia), Allah Ta'ala menyertainya dengan satu malaikat dan satu setan. Maka setan tersebut menempel pada telinga hati sebelah kiri, sedang malaikat menempel pada telinga hati sebelah kanan. Keduanya sama-sama membisikkan ajakannya.”

Rasulullah SAW juga bersabda, "Pada hati manusia terdapat persinggahan setan dan malaikat."

Kemudian, Allah memasangkan pada diri anak Adam itu tabiat yang cenderung kepada syahwat dan kelezatan duniawi, baik maupun buruk. Itulah yang disebut dengan hawa nafsu, yang menjerumuskan manusia kepada berbagai penyakit moral.

Bisikan-bisikan di dalam hati itu mendorong manusia melakukan sesuatu atau tidak berbuat apa-apa, juga mengajaknya kepada apa yang dibisikkan itu. Inilah yang disebut khawatir (bisikan-bisikan hati).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement