Ketika gelap malam mulai tiba, mereka bergerak dengan mengintai rumah Rasulullah ﷺ, jika mereka melihat beliau telah tertidur, eksekusi tersebut akan mereka lakukan.
Berdasarkan kesepakatan, eksekusi tersebut akan mereka lakukan pada pertengahan malam. Mereka sangat yakin ekskusi tersebut akan berhasil dilaksanakan.
Namun, di balik semua itu ada Allah Ta'ala yang selalu melindungi hamba-Nya dan berbuat sesuai kehendak-Nya. Dia berfirman:
وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمٰكِرِيْنَ
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya” (QS al-Anfal ayat 30)
Maka pada waktu yang sangat kritis tersebut, Rasulullah SAW memerintahkan Ali bin Abi Thalib radhiyallahuanhu untuk tidur di tempat tidurnya dengan menggunakan selimut yang biasa beliau gunakan.
Setelah itu Rasulullah ﷺ keluar menerobos kepungan mereka yang saat itu penglihatannya Allah cabut sehingga tidak melihat Rasulullah ﷺ. Bahkan beliau ﷺ sempat mengambil tanah dalam dua genggam tangannya dan menuangkannya di atas kepala-kepala mereka.
وَجَعَلۡنَا مِنۡۢ بَيۡنِ اَيۡدِيۡهِمۡ سَدًّا وَّمِنۡ خَللۡفِهِمۡ سَدًّا فَاَغۡشَيۡنٰهُمۡ فَهُمۡ لَا يُبۡصِرُوۡنَ
“Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat” (QS. Yasin ayat 9).
Kemudian pada malam itu juga, Rasulullah ﷺ berjalan menuju rumah Abu Bakar Radhiyallahuanhu. Sementara, para pengepung rumah Rasulullah ﷺ masih menunggu-nunggu waktu pelaksanaan ekskusi tersebut. Namun, seseorang datang melewati tempat mereka, seraya bertanya: “Apa yang kalian tunggu?”, mereka menjawab : “Muhammad”, orang tersebut lantas berkata: “kalian telah tertipu dan gagal, demi Allah, dia telah pergi meninggalkan kalian, dan dia telah menuangkan debu di atas kepala kalian”. Mereka berkata : “Demi Allah, kami tidak melihatnya”, lalu mereka membersihkan debu dari kepala mereka.
Baca juga: Daftar Produk-Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot, Cek Listnya Berikut Ini
Mereka segera masuk ke rumah dan melihat ada seseorang yang sedang tidur. Mereka mengira bahwa dia adalah Rasulullah ﷺ yang sedang tidur dibalik selimutnya. Namun, ternyata yang tidur di tempat itu adalah Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu.
3. Upaya pembunuhan Nabi Muhammad ﷺ dalam Perang Uhud
Dalam peristiwa Perang Uhud, keadaan kaum Muslimin sempat terdesak oleh kaum musyrikin. Kaum Muslimin terkepung dari arah depan dan belakang, bahkan tidak ada pasukan pemanah yang melindungi. Saat itu lah menjadi hari paling genting yang dihadapi Nabi Muhammad ﷺ.
Saat itu Rasulullah ﷺ dikelilingi oleh sekelompok kecil pasukan kaum muslimin yang berjumlah sembilan orang sahabat di barisan belakang pasukan kaum muslimin. Melihat pasukannya terdesak, Rasulullah ﷺ segera berteriak kepada Mereka, “Wahai hamba-hamba Allah.”
Rasulullah ﷺ tahu bahwa...