Kamis 02 Nov 2023 21:26 WIB

Dzikir Awal Islam Masih Gunakan Batu, Sejak Kapan Tasbih atau Subha Dikenal?

Dzikir merupakan salah satu aktivitas mendekatkan diri kepada Allah SWT

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
Berdzikir. Ilustrasi. Dzikir merupakan salah satu aktivitas mendekatkan diri kepada Allah SWT
Foto:

Terkait macam-macam subha, Asiri mengatakan, ada banyak macamnya yang berbeda satu sama lain tergantung dari bahan pembuatannya, warna permata atau batunya, bentuk tarboosh dan jenis benang yang digunakan.  

Ada tiga kategori subha, menurut substansinya. Yang pertama terbuat dari plastik yang banyak ditemukan contohnya di pasaran. 

Yang kedua terbuat dari kayu seperti  kauka atau oak. Sedangkan untuk manik-manik batu permata, ada “manik amber”, “manik pirus”, dan “manik sandalosa”.  

Di antara subha yang paling banyak dicari adalah subha yang dibuat dengan manik mata harimau. Yang juga sangat dihargai adalah manik kuning hitam.  

Menurut permata atau batu di subha, jenis benang yang digunakan dan gaya serta bentuk tarboosh, nilai subha ditentukan. 

photo
Keutamaan Dzikir - (republika)

Di pasar lokal, harga berkisar dari dua riyal Arab Saudi untuk kain plastik hingga 100 ribu riyal untuk kain buatan tangan yang menggunakan batu dan benang kualitas terbaik. 

Asiri mengatakan bahwa dia menggunakan benang dari Korea karena mudah terbakar dan sangat fleksibel. 

Dia tidak menggunakan benang sutera meskipun banyak pembuat terampil yang menggunakannya.  

Karena kemampuan dan keterampilannya, dia menjadi terkenal dan bepergian ke luar negeri untuk memamerkan kerajinan tangan Arab Saudi. 

“Saya dikirim oleh Komisi Tinggi Pariwisata ke sebuah pameran di Mesir. Saya juga pernah mengikuti pameran bertajuk “Saudi Days” yang diselenggarakan di London pada 2004 yang disponsori oleh Kedutaan Besar Saudi di sana," ujar dia.

Baca juga: Daftar Produk-Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot, Cek Listnya Berikut Ini

Dia mengatakan, dia juga akan berpartisipasi kembali melalui Komisi Tinggi Pariwisata pada pameran lain di Mesir dan juga akan mengikuti pameran lain di London. Ini adalah tahun keempatnya mengikuti Festival Janadriya.  

Dia juga memiliki toko di Dammam. Selain membuat dan menjual subha, Asiri mengaku juga mengoleksi batu-batu langka berbentuk binatang, benda familiar, bahkan manusia. 

 

“Saya memiliki pajangan batu langka yang saya kumpulkan dari seluruh dunia. Saya memiliki sebuah batu yang terlihat seperti bunga gurun dan satu lagi yang terlihat seperti kepala manusia dan saya membawanya ke London. Saya menggunakannya untuk pajangan, mereka tidak untuk dijual,” jelas dia. Bagi Asiri  batu-batu itu  terlalu berharga untuk dilepaskan.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement