REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Manusia akan diperlihatkan tempatnya kelak di surga atau pun neraka. Hal ini akan terjadi setelah wafatnya seseorang, dan melalui fitnah kubur dengan beberapa pertanyaan.
Dikutip dari buku Azab dan Nikmat Kubur karya Syaikh Husain bin Audah al Al-Awaisyah, Dari Aisyah radhiyallahu anha, dia menuturkan: "Seorang wanita Yahudi datang kepadaku dan meminta makanan di depan pintu. Wanita itu berkata: 'Berilah aku makanan, semoga Allah melindungi kalian dari fitnah Dajjal dan fitnah kubur.'"
Aisyah lalu melanjutkan: “Aku masih menahannya sehingga Rasulullah ﷺ datang, kemudian aku menanyakan kepada beliau: ‘Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu perkataan wanita Yahudi ini?’ Rasul bertanya: ‘Apa yang telah dia katakan?’ ‘Semoga kalian dilindungi oleh Allah dari fitnah Dajjal dan fitnah kubur,’ kataku.”
. Aisyah melanjutkan: “Lantas Nabi ﷺ berdiri dan mengangkat kedua tangannya seraya memohon perlindungan kepada Allah dari fitnah Dajjal dan fitnah kubur. Kemudian beliau bersabda: ‘Adapun fitnah Dajjal, maka tidak ada seorang Nabi pun kecuali dia telah memberikan peringatan kepada umatnya, dan aku akan menceritakan sesuatu yang belum diberitakan oleh Nabi sebelumnya:
‘Dajjal itu buta sebelah mata, sedangkan Allah tidaklah buta sebelah mata. Di antara kedua matanya tertulis kafir, tulisan itu bisa dibaca oleh semua orang Mukmin.
Adapun fitnah kubur, maka kalian akan dicoba dan ditanya tentangku. Jika dia orang yang shalih, maka dia akan didudukkan tanpa ada rasa takut, kemudian dia ditanya: ‘Apakah agamamu dahulu?’ Dia menjawab: ‘Islam.’ ‘Siapakah laki-laki ini yang dahulu bersamamu?’ Dia menjawab: ‘Muhammad, utusan Allah yang membawa bukti yang jelas dari-Nya, dan aku membenarkannya.’
Lalu dibukalah sebuah lubang untuk melihat Neraka sehingga dia melihatnya. Sebagian isi Neraka tersebut menghancurkan sebagian yang lainnya. Kemudian dikatakan kepadanya: ‘Lihatlah, inilah (Neraka) yang telah dijauhkan darimu.’ Kemudian dibukalah sebuah lubang Surga sehingga dia dapat melihat keindahan dan segala yang ada di dalamnya. Lalu dikatakan kepadanya: ‘Inilah tempatmu kelak.’ Juga dikatakan kepadanya: ‘Dahulu (di dunia) engkau dalam keadaan beriman, mati dalam keadaan beriman dan (nanti) dibangkitkan juga dalam keadaan beriman pula, insya Allah.’
Dan jika seseorang buruk amalnya, maka dia akan didudukkan di dalam kubur dalam keadaan takut, lalu dikatakan kepadanya: ‘Apakah agamamu dahulu?’ Dia menjawab: ‘Aku mendengar orang lain mengatakan sesuatu, lalu aku pun mengatakan seperti apa yang mereka katakan.’
Lalu dibukalah sebuah lubang untuk melihat Surga sehingga dia dapat melihat keindahan dan segala yang ada di dalamnya. Kemudian dikatakan kepadanya: ‘Lihatlah Surga yang Allah jauhkan darimu.’ Setelah itu, dibukakan sebuah lubang untuk melihat Neraka sehingga dia dapat melihat bagaimana isinya saling manghancurkan, dan dikatakan kepadanya: ‘Ini tempatmu di sana, dahulu (di dunia) engkau dalam keadaan ragu, mati dalam keadaan ragu dan (nanti) dibangkitkan juga dalam keadaan ragu, insya Allah, kemudian dia pun disiksa.'" (HR Ahmad dengan sanad shahih. Lihat Takhrij-nya di kitab Shahih at-Targhib wat-Tarhib. Asalnya ada di Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim).