Senin 30 Oct 2023 17:02 WIB

Kisah Kehidupan Saad Judallah, Ibu para Syuhada Palestina

Saad Judallah selalu menganjurkan kepada para pejuang untuk senantiasa berdoa.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Warga Yaman mengibarkan bendera Palestina dan menunjukan Al quran saat unjuk rasa anti-Israel  di Sanaa, Yaman, (4/7/2023)
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Warga Yaman mengibarkan bendera Palestina dan menunjukan Al quran saat unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, (4/7/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saad Judallah lahir pada 1956 di desa Sanburah di kota Nablas, Palestina. Saad Judallah berasal dari sebuah keluarga yang dikenal sangat gigih menjalankan perintah agama.

Saad Judallah dididik dengan cara islami. Pendidikan semacam itulah yang sangat mepengaruhi pola pikir dan kehidupan Saad Judallah di masa depannya.

Baca Juga

Saad Judallah menyelesaikan pendidikan SMA di jurusan IPA. Kemudian mendapatkan gelar Diploma pada jurusan akuntansi. Saad Judallah terkenal di lingkungan keluarganya sebagai seorang yang sangat cerdas dan pandai.

Saad Judallah menikah dengan Sayyid Mahmud Khalil pada 1978. Saad Judallah dianggap sebagai seorang wanita shalehah yang pasti mampu menjadi ibu rumah tangga yang baik.

Saad Judallah bersama dengan suaminya, pada awalnya merasakan sebuah kehidupan yang sangat keras. Ia bersama dengan suaminya bersusah payah untuk dapat mempunyai rumah sendiri agar tidak selamanya menyewa rumah dengan orang lain dan agar anak-anaknya bisa hidup lebih layak dari sebelumnya.

Saad Judallah dikaruniai lima orang putra yang diberi nama dengan Muhammad, Ahmad, Abdullah, Anas, dan Yasir. Dia berusaha mendidik anak-anaknya itu dengan pendidikan yang baik, dan menjadikan mereka anak-anak yang senantiasa mencintai masjid.

Saad Judallah selalu menanamkan kepada anak-anaknya mental-mental kewibawaan, kemuliaan, dan cinta Tanah Air. Anak-anak tersebut akhirnya tumbuh menjadi anak-anak yang baik.

Ibu para syuhada...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement