REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika dilirik dari sejarah serta agama, terdapat sejumlah hal yang menjadi samar lantaran ulah Israel. Salah satu yang terjadi adalah kesimpang siuran nama Yerusalem yang diklaim berasal dari bahasa orang Yahudi.
Dilansir di mohiaddinalwaye, Ahad (29/10/2023), terdapat sejumlah fakta tentang identitas Palestina sebagai Arab dan Islam yaitu sebagai berikut:
1. Bahasa dan agama Palestina adalah Arab yang otentik sejak awal sejarah. Bumi Palestina juga telah dihuni oleh suku Arab Lakhmid dan Ghassanid sejak zaman kuno.
2. Adapun nama Yerusalem diambil dari bahasa Arab Kanaan sebelum bangsa Israel.
3. Palestina adalah tempat kelahiran Ismail bin Ibrahim, kakek bangsa Arab pertama, dan mereka mendirikan Kabah di Makkah. Yerusalem adalah yang pertama dari dua kiblat dan yang ketiga dari dua masjid suci umat Islam
4. Palestina dan peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Peristiwa Isra Miraj adalah denyut nadi sebagaimana yang diceritakan dalam Alquran dan sunnah
5. Sejak awal sejarah, Palestina telah menjadi bagian dari wilayah yang disebut Levant dalam sejarah kuno, yang kini meliputi Suriah, Lebanon, Yordania, dan Palestina.
Batas wilayah Palestina baru akan terlihat pada 1916 Masehi, ketika terjadi perjanjian kolonial. disimpulkan bahwa negara-negara Arab akan dibagi antara Inggris dan Prancis, setelah berakhirnya Perang Dunia I
Baca juga: Alquran Bolehkan Nepotisme dari Kisah Nabi Musa Tunjuk Nabi Harun Asisten? Ini Kata Pakar
6. Berdasarkan fakta-fakta sejarah, angka-angka resmi, dan penelitian-penelitian netral, dapat dipastikan bahwa Palestina adalah tanah Arab dan milik bangsa Arab dalam pengertian yang sama seperti Inggris
7. Disebutkan dalam pernyataan Badan Yahudi sendiri di hadapan PBB dan lainnya bahwa tidak ada orang Yahudi di Palestina sebelum 1880 Masehi
8. Investigasi terhadap nama-nama Yerusalem sebagaimana yang disampaikan Dr Ishaq Musa Al-Husseini, pakar masalah Palestina, menyebutkan dalam penelitiannya tentang nama-nama Yerusalem.
“Kota suci ini memiliki banyak nama yang muncul dalam buku-buku sejarawan dan ahli geografi, termasuk “Yard Selim,” “Yard Shalaim,” “Shalem,” “Shalem,” “Salam,” dan “Salem.” “Jebus,” “Zion,” “Elijah,” “Yerusalem,” “Yerusalem,” dan seterusnya," kata dia.
Dia melanjutkan, kamus-kamus..