Dia melanjutkan, kamus-kamus Alkitab menyebutkan hal itu, nama tertua kota ini disebutkan dalam teks kemurnian Mesir pada abad kesembilan belas sebelum Masehi dalam bentuk “Jord Shalem,” dan pada saat itu merupakan pusat Ibadah orang Kanaan yang mendiami negara tersebut sebelum bani Israel
9. Maka, tidak benar apa yang diklaim oleh Zionisme bahwa orang-orang Yahudilah yang mendirikan “Oshlem.” Yang terbukti secara ilmiah adalah bahwa nama ini diambil dari bahasa bangsa Kanaan.
Nama tersebut tersusun dari Dua kata yakni “Uri,” yang berarti “kota,” dan “Shalem,” yang merupakan nama dewa yang disembah orang Kanaan.
Yang mendukung pendapat tersebut adalah kemunculan nama tersebut dalam surat Firaun Mesir Tell el-Amarna pada abad keempat belas SM sebagai: “Yord Shalem,” kemudian setelah itu dalam prasasti Osyur “Yord Selemo,” kemudian “Shalem,” yang disebutkan dalam Kitab Kejadian atau kitab Perjanjian Lama
10. Pada saat kedatangan orang Ibrani "Abram" (Abraham) ke tanah orang Kanaan, dan bagaimanapun juga, namanya adalah orang Kanaan kuno, dan kotanya kuno Kanaan dan ada sekitar sembilan ratus tahun sebelum Daud, dan awal nama dengan yā dalam bahasa Ibrani identik dengan pengucapan Kanaan dan diawali dengan hamzah menurut pengucapan Ossyria, Syariah, dan Arab, dan Bayt al-Maqdis, itulah nama yang tersebar luasv
Baca juga: Perbedaan Mencolok Antara Miskin dan Kaya dalam Jalani Hisab Amal Kelak di Akhirat
11. Setelah penaklukan Islam, maknanya adalah “rumah penyucian”, di mana seseorang disucikan dari dosa. Dalam teks Arab, “kota Yerusalem” dan dalam Injil Matius, “kota suci,” selain fakta bahwa “Yerusalem” muncul dalam sumber-sumber Arab sebagai sinonim untuk masjidnya
12. Adapun nama al-Quds diambil dari bahasa Arab modern pascapenaklukan Islam.
Dari penelitian tersebut telah dibuktikan bahwa Palestina adalah negara Arab yang otentik sejak awal sejarah, dan nama-namanya asli dan Arab kuno.
Sumber: mohiaddinalwaye