Jumat 27 Oct 2023 16:32 WIB

Hal Tersembunyi di Balik Pendudukan Israel di Tanah Palestina

Sabbagh menjelaskan seruan Zionis terhadap Palestina didasarkan pada dua asumsi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Deklarasi Balfour
Foto:

Weizmann menanggapi dengan mengatakan, "Yang saya cita-citakan hanyalah menemukan kesempatan untuk memberikan pelayanan kepada rakyat saya."

Lloyd kemudian menjadi perdana menteri selama Perang Dunia I. Dia memainkan peran penting dalam dukungan yang dia berikan kepada Zionis, termasuk janji yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour, yang kemudian mengarah pada berdirinya negara Yahudi di Palestina.

Belakangan, Weizmann bahkan berdiri di hadapan kerumunan Masyarakat Sejarah Yahudi dan berkata, "Saya masuk Zionisme berkat aseton."

Sabbagh juga menyampaikan dalam bukunya, Balfour mendefinisikan dirinya sebagai "Zionis yang bersemangat" selama percakapannya dengan Richard Meinertzhagen. Balfour meyakinkan Richard Meinertzhagen bahwa pemerintah Inggris berkomitmen terhadap Zionisme terkait kebijakannya di Palestina.

Kebijakan Kerajaan Inggris adalah agar semua rencana pembangunan dan industri serta bantuan keuangan didasarkan pada pengakuan bahwa Zionis adalah orang-orang yang disukai di Palestina, pada konferensi rekonsiliasi untuk mengakhiri Perang Dunia Pertama di Paris.

Buku Karl Sabbagh tersebut, merujuk pada dekade 1920-an, yang memperlihatkan interaksi orang-orang Yahudi Eropa, sehingga meningkatkan harapan mereka terhadap transformasi minoritas Yahudi di Palestina dari beberapa ribu menjadi ratusan ribu.

 

Agar orang-orang Yahudi dapat mendirikan negaranya, Sabbagh menekankan, imigrasi orang-orang Yahudi bukanlah sesuatu yang baru pada masa itu. Sebab, di masa pemerintahan Turki di Palestina, telah terjadi imigrasi besar-besaran dari orang-orang Yahudi untuk mendirikan negaranya sendiri dan beberapa koloni di sana.

 

sumber : Youm7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement