Jumat 27 Oct 2023 13:08 WIB

225 Ribu Pesan Dikirim ke Anggota Parlemen AS Desak Gencatan Senjata Gaza

Resolusi tersebut dimaksudkan untuk mengirim pesan peringatan atas blokade Israel.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina memeriksa puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis, (26/10/2023).
Foto: AP/Mohammed Dahman
Warga Palestina memeriksa puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis, (26/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) pada Kamis (26/10/2023) mengumumkan para peserta resolusi kongres Ceasefire Now telah mengirimkan hampir 225 ribu pesan ke Kongres Amerika Serikat (AS).

 

Baca Juga

“Lebih dari 225 ribu email telah dikirimkan ke anggota DPR dan Senat AS,” kata CAIR dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Anadolu, Jumat (27/10/2023).

 

Resolusi tersebut dimaksudkan untuk mengirimkan pesan peringatan tindakan kepada Kongres guna mendesak anggota parlemen mendukung gencatan senjata di Gaza saat terjadi pengeboman dan blokade Israel.

 

“Kita harus segera mengatasi krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Gaza dan mengadvokasi gencatan senjata segera. Tanpa suara kita, Kongres mungkin hanya mendengar pendapat dari mereka yang mendukung tindakan militer yang tidak terkendali dan berupaya merasionalisasi korban sipil di antara penduduk Palestina,” kata Direktur Urusan Pemerintahan CAIR Robert McCaw dalam sebuah pernyataan.

“Dengan bersuara dan terlibat secara aktif dengan pejabat terpilih, kita dapat berupaya mencapai resolusi yang adil dan damai,” ujarnya.

 

CAIR mengatakan para senator, termasuk senator Partai Demokrat Alex Padilla dan Chuck Schumer serta senator Partai Republik Ted Cruz dan John Cornyn menerima pesan tersebut.

 

Di antara Dewan Perwakilan Rakyat AS yang menerima pesan tersebut adalah Sean Casten dari Partai Demokrat, Ro Khanna dan Gerry Connolly, serta Keith Self dan Young Kim dari Partai Republik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement