Kamis 26 Oct 2023 13:45 WIB

Pengakuan Sarjana Barat Ini Tegaskan Palestina Damai Berabad-abad di Bawah Islam

Palestina kerap menjadi perebutan bangsa-bangsa besar dalam sejarah

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Pemandangan Masjid Al Aqsa Yerusalem Palestina. Palestina kerap menjadi perebutan bangsa-bangsa besar dalam sejarah
Foto:

Kondisi Palestina tidak banyak berubah ketika terjadi peralihan kekuasaan dari masa Kulafaur Rasyidin kepada masa Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus. 

Hal yang sama terjadi ketika kekuasaan berada di tangan Dinasti Abbasiyah yang menjadikan Bagdad sebagai ibu kotanya. Kedamaian dan ketertiban terus terjaga di wilayah Palestina. 

Umat Islam membawa peradaban bagi Yerusalem dan seluruh wilayah Palestina. Budaya yang penuh dengan nilai toleransi mereka kembangkan sehingga membawa kedamaian dan ketertiban kepada umat Islam, Kristen, dan Yahudi di sana. Umat Islam juga tidak pernah memaksakan umat yang lain untuk memeluk Islam.  

Di samping itu, pada masa ini pula penduduk Palestina segera mengadopsi kebudayaan Arab hingga kemudian kebudayaan Arab menjadi dominan di sana. Dalam soal bahasa misalnya, sebelumnya bahasa Aramiah digunakan secara luas di Palestina.

Namun setelah dikuasai oleh Islam, bahasa pun berganti menjadi bahasa Arab dan berlangsung sampai saat ini. 

Kedamaian dan ketenangan Palestina baru mulai mengalami gangguan pada akhir kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Pada awalnya terjadi ketegangan-ketegangan politik antara dinasti-dinasti Islam yang berkuasa di akhir masa kekuasaan Abbasiyah, terutama antara Dinasti Fatimiyyah dan Abbasiyah.  

photo
Daftar Pelecehan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa - (middle east monitor)

Bahkan pada abad ke-10 dinasti ini mengklaim kekuasaan atas daerah-daerah Mesir, Suriah, Anatolia, termasuk juga Palestina. Meskipun begitu, gejolak politik tersebut tidak sampai mengganggu kedamaian beragama umat Islam, Kristen, dan Yahudi di Yerusalem. Mereka masih tetap dapat hidup berdampingan dan saling menghormati satu sama lain.  

 

(Sumber: Hamas, Ikon Perlawanan Islam Terhadap Zionisme Israel, penulis: Bawono Kumoro, penerbit: Mizan Pustaka, 2009, halaman 31-34)  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement