REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Belum diketahui tentang adanya nash syar'i yang menjelaskan bagaimana manusia berpindah dari keadaan di hari kiamat ke Siroth.
Jika siroth yang dimaksud merujuk pada sebuah jembatan yang membentang melintasi neraka, atau jembatan antara surga dan neraka, maka para ulama berbeda pendapat soal letak surga dan neraka.
Dr. Omar Al Ashqar dalam kitabnya berjudul Al Jannah wa An Naar, menjelaskan, para ulama berbeda pendapat soal letak neraka. Sebagian ulama berpendapat bahwa letak neraka ada di bumi yang lebih rendah. Ada pula yang berkata di langit.
Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa pembahasan tentang letak neraka perlu dihentikan, dan ini adalah pendapat yang benar. Sebab, tidak ada nash yang jelas dan benar yang menyebutkan letak neraka.
Syekh Wali Allah Al-Dahlawi menjelaskan, tidak ada teks yang secara eksplisit menyebutkan letak surga maupun neraka. Sebab letak tersebut merupakan kehendak Allah SWT. "Kita tidak memiliki pengetahuan ciptaan Allah dan alam-Nya," katanya.
Siddiq Hasan Khan Al Qonuji, setelah mengutip pernyataan Al-Dahlawi, memaparkan, pendapat yang diutarakan oleh Syekh Al Dahlawi adalah pendapat yang paling mungkin dan paling bijaksana.
Pembahasan soal padang mahsyar juga menimbulkan perbedaan pendapat, khususnya pada ulasan mengenai apakah padang mahsyar itu tanah di bumi atau selainnya. Sebagaimana firman Allah SWT:
"(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa." (QS. Ibrahim ayat 48)
Terhadap ayat tersebut, Al-Mawardi dalam Al-Nukat wal-Uyyun menjelaskan tentang padang mahsyar, bahwa ada dua pendapat.
Pertama, ditukar dengan tanah lain yang putih seperti perak, yang di atasnya tidak ada dosa. Hal ini didasarkan pada riwayat Ibnu Masud RA. Begitu pun Ibnu Abbas RA yang berkata bahwa bumi diganti dengan perak putih.
Kedua, padang mahsyar ialah bumi ini, tetapi bentuknya diubah, dan kekotorannya disucikan. Ini merupakan pendapat Al-Hassan.