Kamis 19 Oct 2023 19:11 WIB

Mengapa Kiblat Berubah dari Yerusalem ke Makkah? (Bagian 1)

Bagi umat Islam, sholat tidak dapat dilakukan dengan benar tanpa mengetahui kiblat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Umat Islam berebut menyentuh Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Ahad (30/4/2023). Menyentuh Kabah menjadi idaman umat islam, namun diperlukan usaha yag cukup keras untuk dapat menyentuhnya karena hampir setiap harinya pusat kiblat umat Islam itu dipenuhi jemaah dari penjuru dunia. Jemaah pun harus rela berdesak-desakan untuk dapat menggapainya. Selain memegang ka
Foto:

Setiap akan melaksanakan sholat, umat Islam akan menghadap Ka'baitullah atau rumah Allah di Makkah, sehingga secara spiritual menghubungkan umat Islam dari berbagai dunia ke pusat spiritual di Makkah.

Baik sholat sendiri maupun berjamaah, umat Islam melakukannya sebagai bagian dari komunitas Islam yang lebih luas. Dengan demikian, lima kali sehari, setiap umat Islam sejajar dengan umat Islam lainnya yang membentuk lingkaran konsentris mengelilingi Ka’bah yang mengelilingi bumi.

Bayangkan menyaksikan pemandangan dari luar angkasa;  Dan kita mungkin melihat seluruh umat Islam yang sedang sholat bagaikan bunga besar seukuran bumi, yang membuka dan menutup jutaan kelopaknya. Masing-masing kelopak melambangkan seorang Muslim yang sedang sholat.

"Oleh karena itu, kiblat mempunyai peran penting dalam mempertemukan setiap bangsa, ras, dan suku di planet ini secara rutin lima kali sehari, sehingga dapat menghubungkan mereka dengan pusat bersama di Makkah," jelas Prof Shahul Hameed.

Menjadi pusat bagi jamaah dalam Islam, kiblat berfungsi sebagai jantung umat Islam, memasok darah kehidupan bagi keberadaan spiritual umat Islam di seluruh dunia dan menjaga konsep kesatuan dalam segala arti: Tuhan itu Esa, agamanya satu, dan umatnya satu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement