REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kisah yang dilewati ulama Imam Malik sewaktu kecil mengandung pelajaran berharga bagi banyak orang, terutama bagi kalangan orang tua. Pelajaran tentang arti penting mendidik anak dengan gigih dan tepat agar kelak menjadi anak yang saleh salehah.
Imam Malik bin Anas adalah seorang ahli fiqih dan ulama hadits yang mencapai kemasyhuran dan punya reputasi yang besar. Beliau terkenal karena ilmunya yang melimpah dan kuatnya hafalan haditsnya. Namanya masih bersinar di kalangan tokoh fiqih.
Imam Malik adalah imam kedua dari empat imam, dan milik Mazhab Maliki dalam hukum Islam. Imam Malik juga merupakan penulis kitab terkenal berjudul 'al-Muwaththa. Buku ini dianggap sebagai salah satu kitab paling terkenal dalam hukum Islam dan paling berpengaruh dan bermanfaat.
Imam Syafi'i pernah berkata tentang kitab al-Muwaththa, "Tidak ada kitab setelah Kitab Allah yang lebih benar daripada al-Muwaththa Malik." Banyak ulama yang memuji Imam Malik. Imam Syafi’i juga berbicara tentang Imam Malik, dengan mengatakan, "Jika ulama disebutkan, maka Malik adalah bintangnya."
Namun ada cerita menarik tentang Imam Malik di waktu kecil. Semasa kecil dia ingin menjadi penyanyi karena dengan begitu dia bisa mendapatkan banyak uang dan menjadi kaya raya. Imam Malik pernah berkata, "Aku tumbuh sebagai anak laki-laki, maka aku suka terinspirasi dari para penyanyi."
Di sisi lain, ibunda Imam Malik sangat ingin anaknya tumbuh di jalur keilmuan dan pedoman para ulama. Mengetahui putranya ingin menjadi penyanyi, sang ibunda pernah berkata, "Anakku, seorang penyanyi itu, kalau wajahnya jelek, nyanyiannya tidak akan diperhatikan. Jadi tinggalkanlah itu, dan perdalamlah ilmu fiqih."
Ibunda Imam Malik bin Anas bernama Aaliyah binti Shurayk Al Azdiyya. Setelah dinasihati demikian, Imam Malik meninggalkan keinginannya itu dan mengikuti jejak para ahli fiqih, tentunya atas bimbingan Allah SWT. Paparan ini dikisahkan dalam kitab "al-Talqiin fii al-Fiqhi al-Maliki" karya Abdul Wahab bin Ali al-Baghdadi.
Baca juga: Golongan Ini Justru akan Dilawan Alquran di Hari Kiamat Meski di Dunia Rajin Membacanya
Tidak berhenti di situ, Aaliyah, ibunda Imam Malik terus menerus menunjukkan dukungannya agar Imam Malik belajar dengan giat. Dia terus menjaga Imam Malik. Bahkan sampai mengenakan seragam pelajar kepada putranya itu.
Imam Malik berkata, "Dia (ibunya) memakaikanku pakaian berkerah, dan meletakkan topi panjang di kepalaku. Lalu dia berkata, 'Berangkat dan tulislah sekarang.'" Perkataan Imam Malik ini didasarkan pada kitab "al-Diibaj al-Madzhab fii Ma'rifah A'yaan Ulama al-Madzhab al-Maaliki" karya Ibnu Farhoun al-Maliki.
Ibu Imam Malik tidak pernah berhenti mendukung putranya belajar dan menghadiri banyak majelis ilmu, terutama Imam Rabi'ah di Madinah. Imam Rabi'ah adalah pemilik majelis ilmu terbesar di Madinah, dan Imam Malik banyak belajar dan mendapat manfaat darinya.
Ibnu Abi Uwais suatu kali dia mendengar Imam Malik bercerita tentang kebaikan ibunya. Imam Malik berkata:
"Ibuku biasa mengenakanku pakaian dan mengajariku ketika diriku masih kecil. Ia mengarahkanku untuk belajar di Majelis Rabi'ah bin Abi Abdurrahman dan berkata, 'Putraku, datanglah ke majelis Rabi'ah, belajarlah adab darinya sebelum mempelajari hadits dan fikih darinya.”
Sumber: masrawy