REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Abu Darda adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang sangat luar biasa. Sebelum menyatakan masuk Islam, ia adalah sosok penyembah berhala yang taat.
Dikutip dari buku “Abu Darda: Pedagang dan Ulama Besar" karya Fajar Dinar terbitan Titian Ilmu, Abu Darda adalah seorang penyembah berhala yang hidup di zaman Jahiliyah. Saat itu, manusia masih banyak yang terjebak di lubang kesesatan. Berikut ini sejumlah fakta terkait dengan Abu Darda:
1. Nama asli Abu Darda adalah Uwaimir bin Malik Al-Khazraji. Ia adalah seorang penyembah berhala yang taat dalam peribadatannya. Namun, pada akhirnya ia mendapatkan hidayah dari Allah dan masuk Islam.
2. Abu Darda menyembah berhala yang didandani dan juga ditaburi harum-haruman, sebab ia menganggap benda itu adalah Tuhan yang wajib disembah. Akan tetapi, berkat perbuatan sahabatnya yang bernama Abdullah ibnu Rawahah, ia menyadari kekeliruannya dan langsung masuk Islam.
3. Abu Darda adalah seorang pedagang dan termasuk salah satu orang kaya di Madinah. Diceritakan, suatu hari Abu Darda tengah sibuk melayani para pembeli di tokonya. Para pelayannya dengan patuh menjalankan perintah majikannya.
Ketika Abu Darda sedang berada di tokonya, Abdullah Ibnu Rawahah datang berkunjung ke rumah sahabatnya. Hari itu ia hendak mencoba menyadarkan Abu Darda dari dari kesesatannya.
Di halaman rumah, Abdullah kemudian melihat istri Abu Darda, yaitu Ummu Darda. Dengan hormat, ia pun menanyakan keberadaan Abu Darda. Namun, Abu Darda sedang tidak berada di rumah. Seperti biasanya, ia sedang berdagang di tokonya.
Lalu, Abdullah meminta izin kepada Ummu Darda untuk menunggu sahabatnya itu di dalam rumah. Sementara, Ummu Darda melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
Abdullah duduk menunggu kedatangan sahabatnya datang dari took. Karena Darda belum kembali juga, kemudian ia masuk ke dalam kamar tempat menyimpan berhala sesembahan sahabatnya
Di dalam kamar itu, baunya harum semerbak. Keadaannya sangat rapi serta dipelihara dengan baik. Melihat hal itu timbulah perasaan muak dalam diri Abdullah. Ia menatap sesambahan sahabatnya itu dengan pandangan penuh kebencian.
Baca juga: Golongan Ini Justru akan Dilawan Alquran di Hari Kiamat Meski di Dunia Rajin Membacanya
Bagi Abdullah, manusia picik yang menyembah selain Allah SWTt. Benda seperti ini tak pantas untuk disembah, sebab tak mampu memberi manfaat bagi umat manusia.
Lalu, Abdullah pun mengeluarkan kapak yang dibawa dari rumahnya. Tanpa berfikir lagi, Berhala yang dipuja-puja oleh Abu Darda dihantam dengan kapak berkali-kali dalam waktu sekejap. Berhala sesembahan sahabatnya telah hancur berserakan di lantai.
“Jangankan memberi manfaat atau berkah, mempertahankan dirinya sendiri saja tidak mampu,” ujar Abdullah sambil terus pulang dengan rasa puas.
Ummu Darda terkejut ...