Kamis 05 Oct 2023 21:09 WIB

Akhlak Nabi Muhammad Ketika Menjenguk Orang Sakit

Nabi Muhammad mendoakan orang sakit.

Rep: Mabruroh/ Red: Erdy Nasrul
Makam Nabi Muhammad SAW.
Foto: Wisnu Aji Prasetiyo/RepublikaTV
Makam Nabi Muhammad SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjenguk orang sakit merupakan hal terpuji dan juga sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Menjenguk orang sakit juga termasuk ke dalam adab dan etika menurut Islam.

Dikutip dari buku Nabi Muhammad Sehari-Hari karya Muhammad Ismail Al-Jawisy, Rasulullah SAW jika mengetahui ada salah seorang sahabat yang sedang menderita sakit, maka beliau selalu menjadi orang pertama yang bergegas untuk menjenguk. 

Baca Juga

Beliau akan masuk menjenguk dan berkata kepadanya, "Dengan izin Allah tersucikan." Maksudnya adalah bahwa sakit yang sedang menimpanya adalah cara Allah menyucikan seseorang dari dosa.

Posisi beliau ketika menjenguk selalu mendekat kepada orang sakit tersebut, dan duduk dekat kepala, kemudian berkata, "Bagaimana keadaanmu?" Setelah bertanya beliau lantas mengusap kepala si sakit dengan tangan kanannya dan berkata, "Sembuhkanlah sakit ini wahai Tuhan sekalian manusia yang menyembuhkan penyakit. Tiada yang bisa menyembuhkan terkecuali Engkau."

Atau juga beliau membaca, "Ya Allah, Tuhan sekalian manusia, hilangkanlah penyakit ini. Ya Allah, sembuhkanlah hamba-Mu. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang Maha menyembuhkan dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan bekas."

Doa kesembuhan itu dibacakan sebanyak tiga kali, sebagaimana beliau contohkan ketika menjenguk Saad bin Abi Waqqash, "Ya Allah, sembuhkanlah Saad. Ya Allah, sembuhkanlah Saad. Ya Allah, sembuhkanlah Saad."

Tidak hanya mereka yang datang menjenguk, orang yang sakit pun bisa turut berdoa untuk saudara-saudara Muslimnya yang menjenguk, sebagaimana sabda beliau, "Jenguklah oleh kalian orang yang sakit dan suruhlah mereka pula untuk mendoakan kalian karena doa orang yang sakit akan dikabul selain dosanya akan diampuni."

Rasulullah juga suka bertanya tentang sesuatu yang disukai orang yang sedang sakit, beliau berkata, "Apakah kamu menghendaki sesuatu?" Jikalau ternyata beliau mendapati sesuatu yang sangat disenangi orang sakit dan tidak membahayakannya, para sahabat disuruh segera menghadirkannya.

Rasulullah SAW tidak pernah mengkhususkan waktu tertentu untuk menjenguk orang sakit, melainkan disunnahkan menjenguk di setiap kesempatan, untuk meringankan penderitaannya dan keluarganya. Bahkan, bila perlu dianjurkan juga untuk bisa menjenguk kembali, tentunya dengan izin orang sakit tersebut yang menghendaki kedatangannya.

Rasulullah SAW gemar menjenguk setiap orang sakit tidak terbatas hanya di kalangan kaum muslimin saja, namun orang-orang yang tidak beliau kenal pun dijenguknya. Beliau pernah menjenguk seorang Yahudi yang sedang sakit, termasuk beliau pernah menjenguk pamannya yang seorang kafir, yaitu Abu Thalib.

Rasulullah SAW sangat mendorong kita semua untuk bisa saling menjenguk jikalau ada yang sedang sakit, beliau berkata, "Tidak ada seorang muslim yang menjenguk saudaranya yang muslim terkecuali Allah akan mengutus 70 ribu malaikat kepadanya untuk mengucapkan doa atasnya, pada waktu siang sampai datang waktu sore; kemudian pada waktu malam sampai datang waktu pagi."

Beliau berkata, "Barang siapa yang datang menjenguk orang sakit atau menziarahi seseorang yang gugur di jalan Allah, seorang penyeru akan menyerunya untuk memberinya kebaikan, dan ia pun akan diberi kebaikan dan akan dibangunkan sebuah rumah (dengan izin tuhan) kelak di akhirat."

Sangat dianjurkan sekali bagi orang yang datang menjenguk untuk menasehatinya (orang sakit) dengan kesabaran, sebagaimana Rasulullah SAW pernah menjenguk seseorang dari kaum Anshar yang mengeluh (karena sakitnya), ia berkata, "Wahai Rasulullah, sudah tujuh hari tujuh malam aku sakit, tapi tidak ada seorang pun yang menjengukku." Beliau berkata kepadanya, "Wahai saudaraku, bersabarlah. Sampai kamu 'dikeluarkan' dari dosa-dosamu setelah kamu terjerumus masuk ke dalamnya."

Bahkan lebih jauh, beliau mengajarkan untuk menghibur orang yang sakit dengan senantiasa memberikan kabar gembira, seperti pujian dan doa panjang umur. Rasulullah berkata, "Jika kalian menjenguk orang yang sedang sakit, berilah mereka semangat hidup, kendati hal itu tidak akan mengobati penyakitnya, tapi setidaknya akan menghibur jiwa orang yang sedang sakit.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement