Rabu 04 Oct 2023 14:07 WIB

Setan Masih Menyesatkan Manusia di Alam Kubur?

Setan tak berhenti menyesatkan manusia.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Setan tak berhenti menyesatkan manusia. Foto: Setan (ilustrasi)
Foto:

Sebab berdasarkan beberapa keterangan menyebutkan bahwa kubur akan menyempit dan menghimpit penghuninya.  

وذكر هناد بن السري: حدثنا محمد بن فضيل عن أبيه عن ابن أبي مليكة قال: ما أجير من ضغطة القبر أحد ولا سعد بن معاذ الذي منديل من مناديله خير من الدنيا وما فيها. 

Hannad bin As Sariy mengatakan : Muhammad bin Fudhail meriwayatkan kepada kami dari ayahnya dari Ibnu Abi Mukaikah, dia berkata: Tiada seorang pun yang tak akan terhimpit kubur termasuk Sa'ad bin Mu'adz yang saputangannya lebih baik dari dunia dan seisinya. (Lihat Imam Qurthubi dalam kitab at Tadzkirah halaman 323 yang diterbitkan Maktabah Darul Minhaj).

إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِياً مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ

“Sesungguhnya kubur mempunyai penyempitan, jika ada seorang yang selamat darinya niscaya selamat darinya adalah Sa’ad bin Mu’adz.” (HR. Ahmad, Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini sahih).

‘Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

لَوْ نَجَا أَحَدٌ مِنْ ضَمَّةِ الْقَبْرِ لَنَجَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ و لَقَدْ ضُمَّ ضَمَّةً ثُمَّ روخي عَنْهُ

“Jikalau ada seorang yang selamat dari penyempitan kubur, niscaya Sa’ad bin Mu’adz akan selamat. Akan tetapi, sungguh kuburnya telah disempitkan dengan sangat sempit, kemudian dilapangkan (setelah itu) untuknya. (HR. Thabrani).

Dari beberapa hadits tersebut bahwa alam kubur mengalami penyempitan dan menghimpit ahli kubur. Bahkan sahabat nabi Sa'ad bin Mu'adz pun merasakan menyempitnya kubur. Namun demikian himpitan kubur yang terjadi pada Sa'ad bin Mu'adz hanya sekali saja lalu kubur itu menjadi lapang. Lalu bagaimana dengan nasib umat Muslim atau orang-orang beriman lainnya apakah akan mengalami penyempitan kubur? Apa bedanya dengan orang-orang kafir?

Menurut Asy Suyuthi kubur akan terus menghimpit orang-orang kafir. Tetapi bagi orang Muslim kubur akan menghimpitnya ketika pertama kali jasad itu dimasukan ke dalam kubur. Tapi setelah itu kuburan orang-orang muslim akan menjadi lapang atau luas. 

قَالَ أَبُو الْقَاسِم السَّعْدِيّ : لَا يَنْجُو مِنْ ضَغْطَة الْقَبْر صَالِح وَلَا طَالِح غَيْر أَنَّ الْفَرْق بَيْن الْمُسْلِم وَالْكَافِر فِيهَا دَوَام الضَّغْط لِلْكَافِرِ وَحُصُول هَذِهِ الْحَالَة لِلْمُؤْمِنِ فِي أَوَّل نُزُوله إِلَى قَبْره ثُمَّ يَعُود إِلَى الِانْفِسَاح لَهُ

Artinya: Abul Qasim As Sa'di mengatakan, "Tidak ada orang yang selamat dari himpitan kubur, baik yang saleh maupun yang jelek. Hanya saja, perbedaannya antara seorang muslim dan kafir, seorang kafir terus dihimpit, sedangkan seorang mukmin mendapatkan kondisi ini pada pertama turun ke kuburnya, kemudian dikembalikan ke keluasan." (Jalaluddin As Suyuthi dalam Hasyiyah Suyuthi 'ala Sunan An Nasa'i).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement