Rabu 04 Oct 2023 13:21 WIB

Peristiwa Baiat Aqabah Pertama

Mereka berbai'at (sumpah setia) kepada Rasulullah ﷺ.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebelumnya ada enam pemuda Madinah yang masuk Islam pada musim haji tahun ke-11 kenabian. Mereka telah berjanji untuk menyampaikan misi yang dibawa Rasulullah ﷺ kepada kaumnya. 

Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ disarikan dari kitab Ar-rahiqul Makhtum, Maka di antara hasilnya, pada musim haji tahun berikutnya (tahun ke-12 kenabian), datanglah 12 orang, di antara mereka adalah lima orang yang sebelumnya telah masuk Islam, ditambah tujuh orang lagi selain mereka, yaitu : 

Baca Juga

1. Mu'az bin al Harits, Ibnu 'Afraa'. 

 

2. Dzakwan bin Abdul Oois. 

 

3. Ubadah bin ash-Shamit. 

 

4. Yazid bin Tsa'labah. 

 

5. al-Abbas bin Ubadah bin Nadhlihi. 

 

6. Abu Haitsam bin at-Taihan. 

 

7. 'Uwaim bin Sa'idah. 

Dua nama terakhir berasal dari suku 'Aus dan sisanya dari Khazraj. Mereka segera menghubungi Rasulullah ﷺ untuk bertemu di Aqabah Mina, lalu mereka berbai'at (sumpah setia) kepada Rasulullah ﷺ, untuk berjanji tidak akan menyekutukan Allah sedikitpun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak mereka, tidak melakukan dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka, dan tidak bermaksiat kepada Rasulullah ﷺ. 

Setelah bai'at dan seusai musim haji, Rasulullah ﷺ mengutus bersama orang-orang yang berbai'at tersebut duta pertama ke Yatsrib (Madinah), untuk mengajarkan ajaran-ajaran Islam kepada kaum muslimin di sana, dan memberikan pemahaman agama serta menyebarkan Islam kepada mereka yang masih melakukan kesyirikan. Untuk tugas yang berat namun mulia ini, Rasulullah ﷺ memilih salah seorang pemuda Islam generasi pertama, yaitu Mush'ab bin Umair al-Abdary radhiyallahuanhu. 

Di Madinah, Mush'ab tinggal bersama As'ad bin Zuroroh. Dari sanalah mereka menyebarkan Islam dengan penuh semangat. 

Usaha mereka ternyata membuahkan hasil, di antara keberhasilan dakwahnya di Madinah, adalah masuk Islamnya Sa'ad bin Mu'az dan Usaid bin Khudhair, dua orang pemimpin Bani Abdi al-Asyhal. Karena, setelah keduanya masuk Islam, semua orang dari sukunya berbondong-bondong menyatakan masuk Islam. Kecuali ada seorang yang terlambat masuk Islam, yaitu Ushairam, yang masuk Islam di tengah perang Uhud, kemudian dia langsung ikut berperang dalam barisan kaum muslimin dan akhirnya syahid dalam peperangan tersebut. Padahal belum pernah sekalipun dia bersujud kepada Allah Ta'ala (karena singkatnya waktu beriman yang dia lalui). 

Sehingga Rasulullah ﷺ berkomentar tentangnya:  

“Beramal sedikit, namun pahalanya banyak” 

Demikianlah seterusnya Mush'ab berdakwah di Madinah sehingga tidak ada lagi rumah di kalangan Anshor, kecuali di dalamnya terdapat pria atau wanita muslim. 

Sebelum datang musim haji berikutnya, tahun ke-13 kenabian, Mush'ab bin Umair kembali ke Mekkah untuk memberikan kabar gembira kepada Rasulullah ﷺ tentang sambutan luar biasa dari masyarakat Madinah atas dakwah yang dilakukannya. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement