Selasa 03 Oct 2023 17:35 WIB

Mengapa Istri Nabi Muhammad Disebut Ummul Mukminin?

Julukan Ummul Mukminin adalah untuk menegaskan status mereka.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Istri-istri Nabi Muhammad SAW dalam banyak riwayat juga sering disebut sebagai Ummul Mukminin (ibu dari orang-orang mukmin). Mengapa dikatakan demikian?

Pusat Fatwa Elektronik Internasional Al Azhar menjelaskan, Rasulullah SAW menikah dengan 11 wanita selama hidup beliau dan ada pula yang menyebut 13. Dari semua istrinya, enam di antaranya adalah wanita Quraisy.

Baca Juga

Enam itu ialah Khadijah binti Khuwailid, Saudah binti Zam'ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafsah binti Umar bin Khattab, Ummu Salamah, dan Ummu Habibah binti Abi Sufyan.

Di antara istri Nabi, ada empat orang wanita yang bukan Quraisy, yaitu Zainab binti Jahsh, Juwairiyah binti Al Harits, Zainab binti Khuzaimah, dan Maimunah binti Al Harits. Sedangkan satu istri Nabi dari non-Arab adalah Safiyah binti Huyay dari Bani Israil.

Ummul Mukminin adalah julukan yang diberikan kepada salah satu istri Rasulullah SAW. Alquran juga telah menetapkan sebutan untuk istri-istri Nabi SAW. Hal ini dapat diketahui dalam Surat Al Ahzab ayat 6:

"Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah)." (QS. Al Ahzab ayat 6)

Julukan tersebut, Ummul Mukminin, adalah untuk menegaskan status mereka dalam hubungannya dengan Nabi Muhammad SAW. Termasuk juga dalam hal cinta dan kehormatan yang menjadi hak mereka di antara orang-orang beriman. Mereka, istri-istri Rasulullah SAW itu, adalah seperti ibu dari orang-orang mukmin dalam hal status dan kesucian mereka.

Dua istri Nabi SAW wafat pada masa Rasulullah SAW, yaitu Khadijah binti Khuwailid dan Zainab binti Khuzaimah. Pernikahan Nabi SAW hanyalah demi tujuan yang luhur dan cita-cita yang luhur serta atas wahyu Allah SWT.

Sebagian istri Rasulullah SAW adalah janda. Di antara istri Nabi SAW juga adalah putri dari kedua sahabatnya yang dinikahi untuk menghormati orang tuanya. Di antara istri Nabi SAW juga terdapat Zainab binti Jahsh, yang dinikahi Nabi SAW atas dasar wahyu. Nabi SAW tidak menikahi perawan kecuali Aisyah RA.

Sumber:

https://www.masrawy.com/islameyat/others-islamic_ppl_news/details/2023/9/28/2473992/%D8%AA%D8%B9%D8%B1%D9%81-%D8%B9%D9%84%D9%89-%D8%B2%D9%88%D8%AC%D8%A7%D8%AA-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A-%D9%88%D9%84%D9%85%D8%A7-%D8%B3%D9%85-%D9%8A%D9%86-%D8%A8%D8%A3%D9%85%D9%87%D8%A7%D8%AA-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%A4%D9%85%D9%86%D9%8A%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%A3%D8%B2%D9%87%D8%B1-%D9%84%D9%84%D9%81%D8%AA%D9%88%D9%89-%D9%8A%D9%88%D8%B6%D8%AD#SectionMore

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement