Eropa menyusun barisan dan menyerang Kesultanan Utsmaniyah di Lepanto, pada bulan Mei 1500 M, kemudian Pertempuran Corfu pada bulan Agustus tahun yang sama. Kemudian Pertempuran Lepanto Kedua terjadi pada bulan Agustus 1500 M.
Armada Kemal Reis dan artileri pembakar mereka menjadi penentu pertempuran. Hingga akhirnya, Venesia serta sekutunya menderita kerugian besar dalam apa yang dikenal sebagai Perang Utsmaniyah-Venesia.
Kemal Reis bukan hanya seorang komandan angkatan laut, melainkan juga ahli dalam geografi dan peta kelautan. Hal ini berkat keponakannya, Laksamana Piri Reis yang terkenal, kartografer kelas dunia yang mendampingi Kemal Reis dalam penaklukan angkatan lautnya.
Selama 9 tahun yang dia habiskan sebagai kepala Angkatan Laut Ottoman, Kemal Reis menguasai seluruh wilayah Mediterania. Kemal Reis bertempur dalam lusinan pertempuran di perairan Mediterania.
Baca juga: 8 Fakta tentang Istana Supermegah Firaun yang Diabadikan Alquran
Di Barat, dia berhasil mencapai banyak penaklukan dengan mengorbankan armada Spanyol, dan mampu menangkap puluhan kapal dan galai raksasa Spanyol.
Adapun Mediterania Timur, ditaklukkan melalui lebih dari satu pertempuran dengan armada Tentara Salib. Angkatan Laut Ottoman di bawah Kemal Reis juga mampu mengalahkan pasukan Prancis dalam Pertempuran Lesbos pada 1502.
Namun dalam salah satu perjalanan lautnya ke Mesir pada awal 1511, terjadi badai hebat di laut, yang mengakibatkan hancurnya 17 kapal armada pelayaran Utsmani, termasuk kapal Kemal Reis.
Dia ikut gugur bersama tentaranya di laut. Ini mengakhiri kisah salah satu pelaut Ottoman paling terkenal dalam sejarah, yang membuat takut Eropa selama lebih dari 15 tahun.
Sumber: arabicpost