REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Setelah selesai sholat, baik imam maupun makmum dianjurkan untuk tidak langsung pergi meninggalkan tempat sholat atau masjid. Melainkan yang utama adalah melanjutkannya dengan berzikir dan bersholawat.
Bagi imam, ketika telah mengakhiri sholat (membaca salam dan menegakan wajah ke kanan dan kiri), selanjutnya disunahkan untuk tetap duduk di tempat dan menghadap ke arah jamaah. Namun menurut Imam Al Ghazali, ini dilakukan ketika di belakang imam adalah jamaah laki-laki. Tetapi bila yang dibelakang adalah jamaah perempuan, maka tidak usah membalikan badan menghadap ke makmum. Lebih lanjut menurut Imam Al Ghazali, untuk jamaah pun dianjurkan jangan meninggalkan tempat sholat terlebih dulu hingga imam selesai berzikir dan meninggalkan tempat sholatnya.
Bagi imam apabila selesai berzikir maka boleh meninggalkan tempat sholat atau mihrabnya baik ke sebelah kiri atau kanan. Tapi yang lebih utama adalah ke arah kanan.
ويثب الإمام ساعة يفرغ من السلام ، ويقبل على الناس بوجهه ، ولا يثب إن كان خلفه النساء لينصرفن أولا ، ولا يقوم أحد من القوم حتى يقوم الإمام ، وينصرف الإمام حيث شاء عن يمينه أو شماله ، واليمين أحب إلي.
Dan hendaknya imam berdiam diri beberapa saat setelah mengakhiri membaca salam ( selesai sholat), lalu menghadap ke makmum. Namun tak usah menghadap apabila di belakangnya adalah jamaah perempuan, sehingga mereka keluar terlebih dulu. Dan bagi jamaah jangan berdiri (bubar meninggalkan) hingga imam berdiri. Imam boleh keluar (meninggalkan mihrabnya) ke manapun dia inginkan, ke kanan atau ke arah kirinya. Tapi ke arah kanan lebih disukai.
(Lihat Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali halaman 153-154 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut).
Oleh karenanya bagi seorang imam sunah hukumnya menghadap makmum setelah selesai sholat. Sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits di antaranya hadis yang diriwayatkan melalui jalur Samurah bin Jundub r.a.
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى صَلاَةً أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ
“Biasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika setelah selesai sholat, beliau menghadapkan wajahnya kepada kami.” (HR. Bukhari nomor 845).
Selain itu disebutkan juga dalam hadits lainnya yang diriwayatkan dari Al-Barra’ bin ‘Adzib r.a
كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، أَحْبَبْنَا أَنْ نَكُونَ عَنْ يَمِينِهِ ، يُقْبِلُ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ
“Dahulu kami sholat bermakmum bersama Rasulullah SAW. Dan kami senang berada di sebelah kanan beliau, karena beliau menghadapkan wajahnya kepada kami setelah sholat.” (HR. Muslim no. 709).
Mayoritas ulama-ulama Ahlus sunah wal jamaah setelah memimpin sholat dan menghadap ke arah makmum, maka selanjutnya akan memimpin atau memandu jamaah untuk bersama-sama membaca wirid dan sholawat serta doa. Berikut wirid yang dapat dibaca setelah sholat Maktubah sebagaimana menurut Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah halaman 104-106.