Selasa 03 Oct 2023 05:00 WIB

Kisah Mossad Israel Ditipu Intelijen Mesir

Isabel Pedro adalah mata-mata Mossad yang menyusup ke Mesir.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Mobil yang diduga tiumpangi Agen intelijen Israel yang ditumpangi warga Mesir

Namun, ada laporan yang membantah sekaligus membalikkan peran intelijen Isabel yang tergolong masih berusia muda. Durasi kerja dan pengabdiannya yang singkat menimbulkan banyak keraguan tentang kebenaran informasi yang disampaikan oleh Isabel. Ini menguatkan pandangan bahwa sebetulnya Isabel ada di bawah kendali Mesir.

Dalam laporan situs Russia Today dalam versi bahasa Arab, disebutkan bahwa Isabel berlayar dengan kapal pesiar di dekat lokasi pembangunan bendungan. Kemudian dia mendekati petugas utama yang bertanggung jawab atas kapal tersebut.

Saat itu Isabel bercerita banyak tentang sejarah bendungan. Karena kebutuhan untuk membangun bendungan tersebut, maka perlu untuk menyelamatkan Kuil Abu Simbel, yang ada di jantung gunung besar pada masa pemerintahan Ramses II.

Momen ini menjadi kesempatan emas bagi Isabel untuk berpura-pura menjadi seorang arsitek yang tertarik pada barang antik dan hubungan antara masa lalu dan masa kini. Dia pun sempat menunjukkan file yang mencakup peta rinci bendungan baru, termasuk fondasinya di kedalaman Sungai Nil.

Menurut situs Rusia, Isabel sebenarnya berada di bawah kendali penuh intelijen Mesir. Saat itu intelijen Mesir memperketat pengawasan terhadap semua orang asing yang datang ke Mesir pada tahun 1960-an. Apalagi setelah terjadinya pembunuhan terhadap ilmuwan Jerman yang membantu Mesir pada masa itu dalam mengembangkan program rudal di era Gamal Abdel Nasser. Mossad dipastikan ada di balik pembunuhan.

Itulah sebabnya intelijen Mesir mengeksploitasi Isabel Pedro untuk menyebarkan banyak informasi palsu, untuk menyesatkan intelijen Israel dalam banyak hal, termasuk menyebarkan peta Bendungan Tinggi yang palsu. Hanya kurang dari 3 tahun kemudian, Mossad sadar mereka telah ditipu setelah memastikan bahwa laporan yang dikirimkan Isabel tidak benar. Sadar telah ditipu Mesir, Mossad pun bergegas menarik Isabel dari Mesir pada tahun 1965.

Setelah itu Isabel diinterogasi beberapa kali di Israel karena diyakini dia telah direkrut oleh intelijen Mesir. Untuk memastikan hal ini, mantan agen Intelijen Umum Mesir Mayor Jenderal Sameh Seif El-Yazal sempat angkat bicara. Dia mempertanyakan kisah sukses mata-mata Mossad Israel, Isabel Pedro, yang dipromosikan di memoar mantan Perdana Menteri Israel Yitzhak Shamir untuk meningkatkan citranya.

Dalam sebuah wawancara pers dengan surat kabar Mesir pada tahun 2010, El-Yazal menyatakan, itu tidak lain hanyalah upaya media untuk meningkatkan citra dugaan keberhasilan pendudukan dalam menembus intelijen Arab.

Bagi Al-Yazal, Israel hanya sedang membangun keberhasilan yang imajiner dengan Mesir sebagai tamengnya sehingga orang-orang mempercayainya. "Israel ingin membangun kesuksesan imajiner dengan mengorbankan Mesir, untuk menanamkan kepercayaan pada para pengikutnya," kata El-Yazal.

Sumber:

https://arabicpost.net/%d8%ab%d9%82%d8%a7%d9%81%d8%a9/2023/05/09/%d8%a5%d9%8a%d8%b2%d8%a7%d8%a8%d9%8a%d9%84-%d8%a8%d9%8a%d8%af%d8%b1%d9%88-%d8%ac%d8%a7%d8%b3%d9%88%d8%b3%d8%a9-%d8%a7%d9%84%d9%85%d9%88%d8%b3%d8%a7%d8%af-%d9%85%d8%b5%d8%b1/

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement