REPUBLIKA.CO.ID, KOTA KINABALU -- Upaya membina persatuan umat memerlukan keikhlasan dan pengertian agar tetap terjaga. Sehingga kerukunan antar umat khususnya di Sabah dan Malaysia selalu terjaga.
Yang Dipertua Negeri Sabah, Tun Juhar Mahiruddin mengatakan, persatuan sangat penting karena merupakan faktor utama yang menopang keberlangsungan negara dalam memetakan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Terkait hal tersebut, dia mengatakan, penguatan persaudaraan antar umat Islam dan persatuan umat beragama, suku, budaya, dan agama dalam berbangsa dan bernegara perlu terus diperkuat.
"Persatuan menuntut keikhlasan dan pengertian dari kita semua dan upaya menabur persatuan perlu terus dilakukan, dengan berpedoman pada ajaran Nabi Muhammad SAW," kata Tun Juhar Mahiruddin, dilansir dari laman Bernama, Ahad (1/10/2023).
“Mari kita jalani hidup sesuai dengan tujuan hidup sebagai hamba Allah. Saya juga mengajak semua yang hadir di sini untuk mengungkapkan kecintaan kita kepada Nabi SAW,” ujarnya dalam pesannya pada perayaan Maulid Rasul 1445 H/ 2023 M tingkat Sabah di Sabah International Convention Center (SICC) pada 28 September 2023.
Turut hadir Ketua Menteri Datuk Seri Hajiji Noor, Wakil Ketua III Datuk Shahelmey Yahya, Ketua Majelis Negara Sabah Datuk Seri Kadzim M Yahya dan Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Sabah Datuk Mohd Arifin Mohd Arif.
Sebelumnya, Hajiji dalam pidatonya mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW mengingatkan umat akan pentingnya persatuan dalam masyarakat dan negara karena perselisihan hanya akan melemahkan dan merugikan, yang pada akhirnya berujung pada perpecahan dan kehancuran.
"Dalam konteks Sabah, semangat kebersamaan dan persatuan ras harus selalu dijaga dan dipelihara. Kini saatnya kita semakin mempererat silaturahmi, membangun persaudaraan dan kesepakatan karena kita perlu merencanakan dan menata masa depan yang lebih kondusif dan cemerlang,” ujarnya.
Sementara itu, ia mengatakan pemerintah Sabah melalui Sekretariat Sabah Maju Jaya (SMJ) sedang mempersiapkan dan akan melaksanakan program untuk memberantas kemiskinan ekstrem, di antaranya adalah alokasi 125 juta Ringgit Malaysia setiap tahun untuk membangun Rumah SMJ bagi masyarakat miskin ekstrem.
“Pemerintah juga akan mengalokasikan total 175 juta Ringgit Malaysia khusus untuk program pengentasan kemiskinan dengan memberikan kesempatan kerja bagi kelompok sasaran agar mereka bisa keluar dari kategori miskin,” ujarnya.