Kamis 28 Sep 2023 21:46 WIB

Maulid Nabi Momen Perenungan Ajaran Luhur Rasulullah SAW

Umat Muslim merayakan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Perayaan Maulid Nabi (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Perayaan Maulid Nabi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Umat Muslim di seluruh dunia merayakan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal, bertepatan hari ini, Kamis (28/9/2023). Hal ini hendaknya dijadikan sebagai momen untuk merenungi ajaran luhur Rasulullah SAW.

"Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momen yang sangat berharga bagi kita semua, untuk merenungkan ajaran-ajaran luhur dan nilai-nilai kesatuan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW," ujar Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU, KH. Nurul Badruttamam, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (28/9/2023).

Baca Juga

Ia juga menyebut perayaan Maulid Nabi adalah saat yang tepat bagi umat Muslim untuk bersatu, dalam cinta kepada Rasulullah SAW dan dalam menjaga persatuan dan kerukunan umat Islam.

Sehubungan dengan  pesta demokrasi yang sebentar lagi dilaksanakan di Indonesia, Kiai Nurul pun mengajak agar semangat Maulid Nabi ini dijadikan sebagai landasan, utamanya dalam sikap berpolitik. Setiap pihak diimbau untuk menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, toleransi dan kerukunan, yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

"Pemilu adalah momen penting dalam proses demokrasi negara kita. Kita harus menjalankannya dengan bijak, damai dan penuh rasa tanggung jawab," kata dia.

Kepada para dai dan pendakwah, lanjut dia, dalam menjalankan peran dakwah diingatkan agar menjauhi retorika politik yang divisif dan merusak persatuan. Dalam momentum Maulid Nabi, ia mengajak untuk fokus pada ajaran-ajaran moral dan etika Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Menurut dia, momen Maulid Nabi adalah saat yang tepat untuk menyampaikan pesan-pesan kasih sayang, persaudaraan, serta toleransi kepada seluruh masyarakat.

Tidak hanya itu, selama pemilu nanti para dai dan pendakwah disebut memiliki tanggung jawab penting, untuk memberikan panduan moral dan etika politik kepada umat Islam.

"Kami mengajak untuk tetap bersikap netral, menghindari kampanye politik yang mengandung fitnah atau kebencian, serta mendorong partisipasi dalam pemilihan dengan cerdas dan penuh tanggung jawab," ucap Kiai Nurul Badruttamam.

Terakhir, ia mengimbau agar peringatan Maulid Nabi dijadikan sebagai momentum merenungkan pesan-pesan kebaikan dan mempererat persatuan umat Islam. Dengan menjalani peran sebagai agen perubahan positif dalam masyarakat, para dai dan pendakwah dapat membantu membangun Indonesia yang lebih damai, adil dan bermartabat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement