Kamis 28 Sep 2023 17:33 WIB

Peneliti dari Leiden Belanda Ungkap 5 Cara Rasulullah SAW Pimpin Para Sahabat

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik sepanjang masa

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Rasulullah SAW. Rasulullah SAW adalah teladan terbaik sepanjang masa
Foto:

4. Memperbaiki kesalahan sahabatnya

Memperbaiki kesalahan orang adalah salah satu petunjuk Alquran. Dalam kitab suci ini terdapat banyak referensi tentang situasi di mana perilaku tertentu disalahkan dan dikoreksi.

Situasi ini berlaku bagi umat Islam secara umum dan bagi Nabi (saw) sendiri. Sebagai manusia biasa, maka wajar jika melakukan kesalahan, yang lebih penting adalah belajar dari kesalahan itu dan tidak mengulanginya. Nabi Muhammad SAW menegaskan makna ini dalam hadisnya yang terkenal yang berbunyi, “Setiap anak Adam berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah mereka yang bertaubat.” (Di Tirmidzi) 

"Mengikuti petunjuk Alquran, Nabi Muhammad SAW menerapkan metodologi yang sama ketika mengoreksi kesalahan para sahabatnya, karena beliau merasa bahwa itu adalah tugasnya, sebagai Nabi terpilih untuk membimbing manusia kepada Allah SWT," ucap lulusan Al-Azhar Mesir ini. 

Saat mengoreksi kesalahan para sahabatnya, Nabi SAW selalu mempertimbangkan beberapa faktor berbeda. Pendekatannya berbeda dari satu situasi ke situasi lainnya, serta dari satu orang ke orang lain. 

Menghadapi orang yang sering melakukan kesalahan, berbeda dengan menghadapi orang yang baru pertama kali melakukan kesalahan. Jenis kesalahan juga menentukan jenis perlakuannya. 

photo
Empat Makna Penting dalam Ayat Laqod Jaakum terkait Nabi Muhammad - (Republika)

Prioritas diberikan pada kesalahan yang berkaitan dengan keyakinan masyarakat. Situasi yang melibatkan kehidupan sehari-hari atau etiket berada di urutan kedua  

5. Menghargai perasaan tiap sahabatnya

Nabi Muhammad SAW mengetahui rincian status sosial setiap sahabat dan berhasil menangani setiap orang sesuai dengan keadaannya. Suatu ketika, seorang lelaki miskin mengundang Nabi SAW dan menyajikannya cuka. 

Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad

Nabi Muhammad SAW menghiburnya dan berkata, “Bumbu terbaik adalah cuka.” (Muslim) Reaksi ini mencerminkan hikmah Nabi, yang tidak ingin menyakiti perasaan pria itu karena kondisinya yang memprihatinkan. 

Karena kebijaksanaan dan ketrampilan inilah, Nabi Muhammad berhasil mendapatkan sejumlah besar pengikut, serta berhasil menyampaikan pesan Allah SWT kepada dunia. Karena akhlaknya yang halus dan kepemimpinannya yang bijaksana, para sahabat sangat mencintai Nabi dan siap mengorbankan nyawa mereka untuk menyelamatkannya. 

Dr Haredy menyebut, kini giliran umat Islam untuk menghidupkan kembali perilaku Nabi SAW dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika umat Islam mengklaim mencintai Nabi mereka, maka mereka harus menunjukkan cinta ini dengan mengikuti jejak Nabi dan bimbingannya, dalam semua bidang kehidupan. 

"Jika kita dengan tulus mencintai Nabi SAW dan mengikuti bimbingannya, maka Tuhan Yang Maha Esa akan mencintai kita. Kita akan bersama Nabi Muhammad di akhirat. Yang lebih dekat dengannya di surga adalah orang-orang yang mengikuti teladannya dan sebaik-baiknya dalam sopan santun," kata dia.

 

 

Sumber: aboutislam      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement