Selasa 26 Sep 2023 20:44 WIB

Hakikat Harta Manusia: Yang Dimakan, Dipakai, dan Disedekahkan

Sebagian besar manusia ketika hidup di dunia disibukkan dengan mencari harta.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Sedekah
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ilustrasi Sedekah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagian besar manusia ketika hidup di dunia disibukkan dengan mencari harta. Pada hakikatnya harta bagi manusia adalah yang dimakannya, dipakainya, dan disedekahkannya. 

Seperti dikutip dari Syarah 10 Hadits Qudsi Pilihan disusun Abu Hafizhah Irfan, sebagaimana diriwayatkan dari Mutharrif dari bapaknya radhiyallahu, ia berkata,

Baca Juga

أَتَيْتُ النَّبيَّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ وَهو يَقْرَأُ: {أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ}، قالَ: يقولُ ابنُ آدَمَ: مَالِي، مَالِي، قالَ: وَهلْ لَكَ -يا ابْنَ آدَمَ- مِن مَالِكَ إلَّا ما أَكَلْتَ فأفْنَيْتَ، أَوْ لَبِسْتَ فأبْلَيْتَ، أَوْ تَصَدَّقْتَ فأمْضَيْتَ

“Aku mendatangi Nabi ﷺ ketika beliau sedang membaca, 'Bermegah-megahan telah melalaikan kalian' (At Takasur). Rasulullah ﷺ bersabda, 'Anak Adam berkata, 'Hartaku, hartaku.' Padahal tidak ada harta bagimu, wahai Anak Adam, kecuali apa yang engkau makan hingga habis, yang engkau pakai hingga usang, atau yang engkau sedekahkan maka engkau mendapatkan pahalanya” (HR Muslim).

Oleh karena itu, tidak selayakya seorang Muslim menghabiskan waktunya dan usianya hanya untuk mencari dunia. Namun, hendaknya waktunya dibagi antara tuntutan untuk mencari harta dan waktu untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Naluri dasar manusia adalah ingin menumpuk harta dunia sebanyak-banyaknya yang tidak ada batasnya. Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas Radhiallahu’anhu, ia berkata, aku mendengar Nabi ﷺ bersabda,

لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لاَبْتَغَى ثَالِثًا، وَلاَ يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

“Seandainya anak Adam memiliki dua lembah (berisi) harta, niscaya ia akan mencari (lembah harta) yang ketiga. Tidak ada yang dapat memenuhi keinginan anak Adam, kecuali tanah (kuburan). Dan Allah senantiasa menerima tobat (bagi) orang-orang yang ingin bertobat” (HR Bukhari dan Muslim).

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement