Jumat 22 Sep 2023 18:31 WIB

Kalimat Thayyibah Bak Pohon di Hati Orang Beriman, Menjulang Sampai ke Langit

Penjelasannya termuat dalam Alquran Surat Ibrahim Ayat 24-26.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Kalimat Thayyibah Bak Pohon di Hati Orang Beriman, Menjulang Sampai ke Langit
Foto: www.pxhere.com
Kalimat Thayyibah Bak Pohon di Hati Orang Beriman, Menjulang Sampai ke Langit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran menjelaskan bahwa kalimah thayyibah seperti pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya menjulang ke langit, dan menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Sayyidina lbnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma menjelaskan apa itu kalimat thayyibah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Baca Juga

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ

تُؤْتِيْٓ اُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ ۢبِاِذْنِ رَبِّهَاۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ

وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيْثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيْثَةِ ِۨاجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْاَرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ

Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimah thayyibah (perumpamaannya) seperti pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit, dan menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan untuk manusia agar mereka mengambil pelajaran. (Adapun) perumpamaan kalimah khabisah seperti pohon yang buruk, akar-akarnya telah dicabut dari permukaan bumi, (dan) tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun. (QS Ibrahim Ayat 24-26)

Sayyidina lbnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma berkata, "Kalimah thayyibah yang dimaksud di dalam ayat di atas adalah kalimah syahadat Asyhadu Allaa ilaaha illallah." Akarnya berada di hati orang-orang beriman dan cabangnya menjulang ke langit, sehingga amalan seorang mukmin itu sampai ke langit. Sedangkan yang dimaksud kalimah yang buruk adalah syirik. Dengan syirik, tidak ada suatu amalan pun yang akan diterima.

Di dalam riwayat lain, Sayyidina lbnu Abbas berkata, "Maksud memberikan buahnya setiap waktu adalah mengingat Allah SWT setiap waktu, siang dan malam."

Syaikh Qatadah Rahmatullah 'alaih meriwayatkan, seseorang bertanya kepada baginda Nabi Muhammad SAW, "Ya Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala (dengan menginfakkan hartanya)."

Rasulullah SAW menjawab, "Jawablah dengan benar, jika seseorang menumpuk hartanya ke atas, apakah harta itu dapat mencapai langit? Aku beritahukan kepada kalian sesuatu yang akarnya menghujam ke bumi dan cabang-cabangnya menjulang ke langit. Setiap selesai sholat, bacalah sepuluh kali: Laa ilaaha illallahu wallaahu akbar wasubhanallaahu walhamdulillah. lnilah yang akarnya menghujam ke bumi dan cabangnya menjulang ke langit."

Dilansir dari buku Fadhail Dzikr yang disusun Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rahmatullah alaih dan diterjemahkan Tim Penerjemah Kitab Fadhilah Amal Masjid Jami Kebon Jeruk Jakarta, diterbitkan Pustaka Ramadhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement