لَوْلَا الْهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمعاً عَلٰى طَلَلٍ وَلَا أَرِقْتَ لِذِكْرِ الْبَانِ وَالْعَلَـمِ
Law lal hawaa lam turiq dam ‘an ‘alaa talalin Wa laa ariqta li dhikril baani wal ‘alami
Jika bukan karena cinta takkan kau tangisi puing-puing rumahnya. Dan takkan pula kau bergadang untuk mengingat pohon Ban dan gunung (dekat rumah orang yang engkau cintai yakni Nabi Muhammad).
Kemudian masih ada puluhan bait lainnya. Semua itu termaktub dalam Maulid Burdah gubahan Imam al-Bushiri.
Selesai membacakan Burdah, Nabi Muhammad tersenyum. Kemudian menepuk-nepuk punggung Imam al-Bushiri, tanda Sang Nabi menyukai dan berbahagia mendengar syair tersebut.
Setelah mimpi itu, dikabarkan, al-Bushiri dapat kembali menggerakkan seluruh tubuhnya. Penyakitnya sembuh. Dia pun dapat beraktivitas seperti sedia kala.