Jumat 15 Sep 2023 16:54 WIB

Allah tak Menunda Azab pada Anak yang Durhaka ke Orang Tua

Durhaka kepada orang tua termasuk dalam dosa besar.

Rep: Andrian Saputra / Red: Ani Nursalikah
Allah tak Menunda Azab pada Anak yang Durhaka ke Orang Tua
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Allah tak Menunda Azab pada Anak yang Durhaka ke Orang Tua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Durhaka kepada orang tua akan membuat tercabutnya keberkahan dalam hidup. Sehingga meski secara zahir seseorang memiliki harta kekayaan yang berlimpah, punya jabatan dan pangkat yang tinggi, tetapi hidupnya tidak akan diliputi kebahagiaan.

Ia akan terus merasa kekurangan. Bahkan masalah silih berganti datang menerpanya. Bahkan Allah ta'ala tak menunda-nunda untuk memberikan azab kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya. 

Baca Juga

 

بابانِ مُعجَّلانِ عُقوبتُهما في الدنيا: البَغْيُ، والعقُوقُ

 

Dua perbuatan dosa yang Allah cepatkan adzabnya (siksanya) di dunia yaitu berbuat zhalim dan al’uquq (durhaka kepdada orang tua. (HR. Hakim)

Durhaka kepada orang tua termasuk dalam dosa besar. Oleh karena itu, seorang anak harus memuliakan orang tua dan memenuhi apa yang diinginkan orang tua

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ أَنْ يَلْعَنَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَلْعَنُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ يَسُبُّ الرَّجُلُ أَبَا الرَّجُلِ فَيَسُبُّ أَبَاهُ وَيَسُبُّ أُمَّهُ

 

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari Ayahnya dari Humaid bin Abdurrahman dari Abdullah bin 'Amr radhiallahu'anhuma, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya di antara dosa-dosa yang paling besar adalah seseorang yang melaknat kedua orang tuanya sendiri, " Beliau ditanya, "Bagaimana bisa seseorang dapat melaknat kedua orang tuanya?" Beliau menjawab, "Seseorang yang mencela ayah orang lain, kemudian orang tersebut membalas kembali mencela ayah dan ibu orang yang pertama." (HR. Bukhari).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement